Rencana Relokasi Komunitas Adat di Maluku Tengah Harus Komprehensif
http://www.beritamalukuonline.com/2015/11/rencana-relokasi-komunitas-adat-di.html
"Kalau mau direlokasi, jangan hanya memberikan perhatian serius pada langkah awal lalu dengan kenyataan akhirnya dibiarkan begitu saja," kata Ketua Fraksi Kebangkitan DPRD Maluku, Habiba Pellu di Ambon, Kamis (12/11/2015).
Pemerintah yang memiliki KAT seperti Maluku Tengah dan Kabupaten Buru harus memiliki konsep program yang jelas dan berkesinambungan.
Sehingga program relokasi ini bisa memajukan dan mensejahterakan KAT untuk mudah mendapatkan berbagai akses pembangunan secara langsung dan mereka tidak kembali lagi hidup terasing di lingkungan semula.
Habiba juga meminta perhatian pemerintah daerah untuk lebih mengutamakan program transmigrasi lokal guna memberdayakan KAT dan akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan mereka .
"Orang lokal di daerah yang ikut program transmigrasi dinyatakan malas itu hanyalah slogan lama karena mereka tidak diperhatikan secara baik lewat penyiapan program berkesinambungan. Sekarang ini penduduk lokal yang membutuhkan lahan membangun rumah saja harus membeli tanah dari transmigran asal daerah lain," tegasnya.
Bupati Maluku Tengah, Abua Tuasikal mengatakan, Pemkab setempat telah merencanakan relokasi bagi warga korban kebakaran hutan dan lahan di Kecamatan Seram Utara, terutama bagi mereka yang tergolong KAT di Manoa Tinggi maupun Manoa Rendah yang mengungsi karena rumah terbakar.
"Untuk penanganan pengungsinya, dari BPBD sudah memberikan jaminan dan seperti Manoa Rendah maupun Manoa Tinggi Pemkab Maluku Tengah merencanakan relokasi mereka di tempat-tempat yang bisa terjangkau semua akses," katanya.
Program relokasi KAT dilakukan karena selama ini mereka tinggal di tempat terpencil yang jauh di atas gunung maupun berbagai akses fasilitas umum yang dibangun pemerintah.
