17 Sekolah di Ambon Siap Laksanakan UN Secara Online

BERITA MALUKU. Dinas Pendidikan (Disdik) kota Ambon menargetkan sebanyak 17 sekolah siap melaksanakan ujian nasional (UN) berbasis komputer (online) di tingkat SMP dan SMA pada tahun ajaran 2016.

"Kami menargetkan pelaksanaan UN tahun ajaran 2016 menggunakan sistem online di 17 sekolah. Ini dilakukan sebagai upaya pemanfaatan teknologi informasi dan mencegah terjadinya kebocoran soal," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon, Benny Kainama, di Ambon, Selasa (17/11/2015).

Menurut dia, sampai saat ini pihaknya mendata 17 sekolah yang telah siap melaksanakan sistem online di tahun ajaran 2016.

"Kami berharap sekolah lainnya juga dapat memasukan laporan kesiapan fasilitas pendukung UN online, sehingga dapat dilakukan sosialisasi kepada setiap siswa yang akan mengikuti UN," ujar Benny.

Dia menjelaskan, peralatan penunjang seperti komputer, jaringan internet, listrik dan SDM harus dipersiapkan, sehingga saat pelaksanan ujian dapat berjalan dengan baik.

"Jika peralatan penunjang telah dipersiapkan, maka siswa juga harus dipersiapkan dengan berbagai latihan, terutama cara mengisi lembaran jawaban secara online," ujarnya.

Ia mengakui, pelaksanaan UN tahun ajaran 2015 telah ditetapkan dua sekolah yakni SMA Negeri Siwalima dan SMK Negeri 3 menjadi percontohan penerapan berbasis komputer di Provinsi Maluku.

"Tetapi setelah dilakukan persiapan ternyata fasilitas pendukung seperti komputer, jaringan internet belum siap untuk melaksanakan ujian online. Kami berharap tahun 2016 dapat terealisasi ," tandasnya.

Dijelaskannya, persiapan UN berbasis komputer akan ditindaklanjuti dengan petunjuk teknis pelaksanaan agar setiap sekolah dapat mempersiapkan SDM dan fasilitas penunjang.

"Diharapkan pada 2016 sekolah di Ambon dapat melaksanakan UN online, karena saat 2015 belum diterapkan karena infrastruktur penunjang belum memadai," kata Benny.

selain pelaksanaan UN online, kata Benny, pihaknya juga berharap pelaksanaan Penerimaan Siswa Baru (PSB) juga dilakukan secara online.

"Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penumpukan siswa di sekolah unggulan, seluruhnya harus dilaksanakan secara objektif dan terbuka. Selain itu juga mencegah manipulasi data dan hasil ujian siswa. Kita berharap kedepan semua dilaksanakan secara transparan," kata Benny Kainama.