Pilgub 2018, PDIP Tunggu Rekomendasi DPP

BERITA MALUKU. DPD PDI Perjuangan (PDIP) Maluku masih menunggu keputusan DPP memberikan rekomendasi kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dalam pilkada 2018, agar para kader bisa bekerja maksimal menyukseskan pasangan calon yang diusung.

"Yang kami butuhkan sekarang adalah rekomendasi dari DPP sehingga dalam rakerdasus akan dijelaskan, dan bersamaan dengan itu akan turun ke seluruh kabupaten/kota untuk disosialisasikan dengan meminta pasangan calon ikut bersama memperkenalkan diri," kata Sekeretatis DPD PDIP Maluku, Lucky Wattimury di Ambon, Senin (23/10/2017).

PDIP memiliki tujuh kursi DPRD provinsi dan konsekwensinya harus berkoalisi dengan parpol lain untuk mengusung pasangan calon yang direkomendasikan partai.

Menurut Lucky, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan parta-partai pengusung lainnya untuk bekerja sama mematangkan kerja lapangan berdasarkan supra partai masing-masing demi memenangkan pasangan yang diusung secara bersama.

Sehingga yang dibutuhkan PDIP hanyalah rekomendasi dan para kader akan bekerja maksimal.

"Perbedaan pendapat sebelum ada rekomendasi itu hal yang biasa, namun semua kader tetap akan taat azas dan satu barisan untuk bekerja ketika DPP telah menurunkan rekomendasi kepada pasangan calon yang akan diusung," tandasnya.

Partai butuh kedisiplinan dan yang main-main akan dikenakan sanksi karena bila pengurus tidak disiplin atau tidak ikhlas lalu bagaimana mau membesarkan partai.

"Jadi keputusan DPP itu sangat penting supaya kita mendapat kepastian agar bisa atur langkah selanjutnya menghadapi pilkada langsung 2018," ujar Lucky.

Soal figur siapa yang diputuskan rekomendasikan DPP, intinya semua yang mendaftar di PDIP memiliki peluang yang sama, dan selama ini orang mengembangkan informasi figur tertentu lebih kuat boleh-boleh saja, tetapi keputusan DPP yang menjadi acuan.

Karena itu, siapa pun figur yang diusung nantinya akan diumumkan kepada masyarakat.

Ada lima nama calon gubernur yang diusulkan ke DPP antara lain Said Assagaff, Irjen Pol Murad Ismail, Herman Koedoeboen, Tagop Sudarsono, dan Barnabas Orno lewat semua proses jadi saat ini tinggal menunggu rekomendasi dari DPP.

"Salah satu aspek penting dari ketua umum dalam memberikan rekomendasi adalah beliau sangat kenal, mempelajari semua dengan baik, dan mendengar masukan, serta memiliki tim untuk memantau di lapangan sehingga tidak gegabah dalam menentukan rekomendasi," kata Lucky.

"Jadi diperlukan kehati-hatian, karena sekali rekomendasi itu diputuskan maka harus memang, dan seluruh kader serta pengurus menyadari bahwa keputusan yang diambil tidak boleh main-main," tambahnya.