Minim Anggaran Perpustakaan Desa di Maluku
http://www.beritamalukuonline.com/2016/12/minim-anggaran-perpustakaan-desa-di.html
Pengalihan anggaran ini mengakibatkan terjadi minimnya anggaran, bukan hanya pada Badan Perpsutakaan dan Arsip Daerah Provinsi Maluku, tetapi berdampak pula kepada perpustakaan di 11 kabupaten/kota.
"Minimnya anggaran berdampak kurangnya optimal pelayanan perpustakaan desa di 11 kabupaten/kota," kata Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Maluku, Femy Sahetapy, Selasa (13/12/2016).
Dikatakan, target untuk setiap desa memiliki perpustakaan di tahun 2019 akhirnya belum bisa terwujud, akibat dari pengalihan anggaran ke pusat.
"Jika kita hanya mengandalkan APBD saja tidak mencukupi untuk membangun perpustakaan desa di seluruh desa di Maluku," pungkasnya.
Dijelaskan, hingga saat ini jumlah perpustakaan desa di Maluku baru mencapai 1.004 perpustakaan, dimana jumlah perpustakaan ini sudah bertahan sejak 3 tahun lalu, dan sampai sekarang tidak ada penambahan perpustakaan desa.
"Itu perpustakaan desa sejak 3 tahun lalu. Dan belum ada penambahan karena anggaran kan di alihkan ke pusat, seperti yang disampaikan sebelumnya," jelasnya.
Sahetapy berharap, di tahun 2017, ada penambahan anggaran sehingga bisa membantu pembangunan perpusatakaan desa di seluruh wilayah Maluku.
Ditambahkannya, direncanakan pada Tahun 2017, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah mendapatkan anggaran khusus untuk pembangunan perpustakaan desa di 9 kabupaten. Dimana setiap kabupaten mendapatkan jatah 11 perpustakaan desa. Untuk itu, dirinya berharap agar rencana tersebut dapat terealisasikan, sehingga keinginan untuk seluruh desa di Maluku mendapatkan anggaran sehingga perpustakaan desa dapat terealisasi.
"Jumlah desa di Maluku kurang lebih 1.224. Semoga di tahun 2019 semua desa sudah punya perpusatakaan desa. Nanti juga ada dusun yang baru menjadi desa seperti di SBT, semuanya akan kita perhitungkan," tambahnya.
