Gubernur Maluku Tolak Transmigrasi
AMBON – BERITA MALUKU. Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menyuarakan kekecewaannya terhadap tidak masuknya Maluku dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk hilirisasi sagu. Padahal, provinsi ini merupakan salah satu daerah dengan kawasan hutan sagu terluas di Indonesia.
“PSN Hilirisasi Sagu tidak memasukkan Maluku. Padahal dari 36 ribu hektar hutan sagu yang kami miliki, 35 ribu hektar berada di Kabupaten Seram Bagian Timur,”ujar Hendrik dalam Musyawarah Rencanan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Maluku tahun 2025-2029, yang berlangsung di Zest hotel, Ambon, Kamis (24/7/2025). Hadir Bupati-Wali Kota, perwakilan dari Kementerian PPN/Bappenas, pimpinan OPD lingkup Pemerintah Provinsi Maluku dan 11 Kabupaten/Kota, perwakilan dari Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian dan Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, yang berlangsung di di Zest hotel, Ambon, Kamis (24/7/2025)
Menurut Gubernur, posisi Maluku sebagai salah satu lumbung sagu nasional tak bisa dipandang sebelah mata. Meski kawasan sagu di Maluku lebih luas dari daerah lain, produksi sagu justru masih kalah dari Riau dan Papua Tengah.
“Kenapa Riau bisa memproduksi lebih banyak? Karena mereka sudah melakukan hilirisasi. Maluku belum, dan itu karena kami belum dapat dukungan konkret dari pusat,” tegasnya.
Lebih jauh, Gubernur Hendrik menyatakan sikap tegas terhadap praktik konversi hutan sagu yang selama ini dilakukan demi pembukaan lahan transmigrasi dan sawit. Ia menegaskan Maluku tidak lagi menerima program transmigrasi nasional.
“Kami sudah cukup jadi tuan rumah selama 60 tahun. Sekarang saatnya Maluku mendorong transmigrasi lokal, agar tidak ada lagi konversi hutan sagu menjadi sawit atau lahan pertanian lainnya,” ujarnya.
Langkah ini, menurutnya, penting demi menjaga kelestarian sumber pangan lokal dan mendukung ketahanan pangan nasional berbasis pangan non-beras.
Desain Hilirisasi Sudah Disiapkan, Pusat Diminta Bertindak
Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) telah menyusun desain hilirisasi sagu yang menurut Gubernur siap untuk dijalankan.
Ia berharap proyek ini segera mendapat atensi dan dukungan pendanaan dari kementerian terkait.
“Saya sudah tinjau langsung lokasinya. Kami serius. Ini bukan sekadar wacana. Jika pemerintah pusat mendukung, hilirisasi sagu di Maluku bisa jadi kenyataan,” pungkasnya.
Dengan potensi besar yang dimiliki dan kesiapan di tingkat daerah, Gubernur Maluku berharap pemerintah pusat segera mengkaji ulang skema PSN hilirisasi sagu, dan memberikan porsi yang layak bagi Maluku yang kaya akan potensi Sagu.