Cuaca Buruk Belum Hambat Pasokan Kebutuhan Pokok ke Malut

BERITA MALUKU. Cuaca buruk yang melanda perairan Maluku Utara (Malut) belakangan ini, belum menghambat pasokan kebutuhan pokok dari luar Malut ke daerah ini, baik dari Sulawesi maupun Jawa.

"Kapal yang mengangkut berbagai kebutuhan pokok dari Sulawesi dan Jawa tetap lancar masuk ke Malut, terutama ke Ternate tanpa terganggu adanya cuaca buruk, kalaupun ada gangguan hanya saat proses pembongkaran di pelabuhan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Malut Asrul Gailea di Ternate, Selasa (27/12/2016).

Begitu pula pendistribusian berbagai kebutuhan pokok dari Ternate ke seluruh kabupaten/kota di Malut tidak mengalami hambatan, karena para pengusaha angkutan laut di daerah ini sudah cukup berpengalaman mengangkut kebutuhan pokok dalam kondisi cuaca buruk seperti saat ini.

Menurut Asrul Gailea, dengan lancarnya pasokan kebutuhan pokok dari luar Malut tersebut, termasuk pendistribusiannya ke seluruh kabupaten/kota di daerah ini maka stok kebutuhan pokok di seluruh wilayah setempat tetap terjamin sehingga harga juga tidak mengalami kenaikan yang berarti, termasuk saat Natal.

Bahkan khusus untuk sejumlah kebutuhan pokok, terutama jenis sayuran seperti tomat harganya pada Natal tahun ini justru mengalami penurunan dari normalnya Rp10.000 per kg menjadi Rp6.000 per kg karena banyaknya stok, baik dari produksi lokal maupun yang didatangkan dari Sulawesi Utara.

Asrul Gailea mengatakan, komoditas bawang merah yang setiap hari besar keagamaan, seperti lebaran dan Natal harganya di Maltu selalu melonjak, pada Natal tahun ini justru berada pada angka yang sangat murah.

Pada setiap lebaran atau Natal harga bawang merah di Ternate dan daerah lainnya di Malut selalu berada di angka minimal Rp50.000 per kg, tetapi pada Natal kali ini hanya Rp30.000-an per kg karena stok di pasaran cukup melimpah.

"Banyaknya stok bawang merah di Malut kali ini karena selain adanya pasokan dari sejumlah daerah Sulawesi dan Jawa, juga banyak daerah di Malut seperti Tidore Kepulauan, Halmahera Barat dan Halmahera Timur yang mulai mengembangkan bawang merah dan panen raya bertepatan dengan Natal," katanya menambahkan.