Pemprov Upaya Kurangi Penderita Penyakit Kaki Gajah Lewat Program Eliminasi | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Pemprov Upaya Kurangi Penderita Penyakit Kaki Gajah Lewat Program Eliminasi

BERITA MALUKU. Pemerintah Provinsi Maluku berupaya membebaskan masyarakat melalui Program Eliminasi penyakit filariasis (kaki Gajah) yang memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, dengan menurunkan angka kecacatan dan kerugian ekonomi yang mungkin timbul akibat penyakit tersebut.

Gubernur Maluku, Said Assagaff dalam sambutannya yang dibacakan asisten II setda Maluku, Ujir Halid pada
pertemuan pemantapan teknis dan advokasi Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) yang digelar Dinas Kesehatan Maluku di The Natsepa Hotel, Rabu (18/5/2016) mengatakan, penyakit filariasis atau kaki gajah merupakan penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing Filaria dan ditularkan melalui nyamuk sebagai perantara.

Penyakit ini merupakan penyakit tropik terabaikan yang masih menyebabkan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, termasuk di Provinsi Maluku.

Penyakit ini menimbulkan kecacatan menetap, stigma sosial dan hambatan psikologis bagi penderitanya sehingga berdampak pada menurunnya kualitas SDM dan kerugian secara ekonomi.

"Pencanangan program global eliminasi filariasis yang terintegrasi dengan penyakit kecacingan melalui pemberian obat pencegahan secara massal (POPM), terbukti lebih cost-effective dibandingkan dengan pendekatan lain," kata Gubernur.

Dijelaskan, Oktober Tahun 2015 yang lalu merupakan tahun pertama POPM di Provinsi-Provinsi Endemis di Indonesia, termasuk Provinsi Maluku. Masyarakat Indonesia, termasuk masyarakat di 8 Kabupaten/Kota Endemis di Provinsi Maluku sudah minum obat dosis tunggal ditahun pertama dan akan dilanjutkan hingga 5 tahun setiap tahun dengan dosis yang sama pemberiannya sampai tahun 2019.

Pengalaman pelaksanaan Belkaga Provinsi Maluku di Tahun 2015 dengan cakupan sebesar 49,43%, atau baru sekitar setengah dari total penduduk atau sebesar 58,5% jika dilihat dari jumlah sasaran yang seharusnya minum obat.

Provinsi Maluku bisa mencapai target minimal 65% total penduduk harus minum obat.

Kendala utama yang meyebabkan rendahnya cakupan tersebut diatas adalah adanya mispersepsi pengambil kebijakan di Kabupaten Maluku Tengah yang menyebabkan gagalnya POPM.

"Saya mengharapkan juga kabupaten kota, baik yang sudah mendekati target maupun yang sudah mencapai target capaian agar tetap bekerja keras untuk bersama-sama kita bebaskan Maluku dari penyakit Kaki Gajah," kata Gubernur.

Menurutnya, keberhasilan Eliminasi penyakit Kaki Gajah dan kecacingan lainnya tidak mungkin tercapai bila hanya dibebankan pada jajaran kesehatan saja.

"Kita sadari bersama bahwa penyakit ini ditularkan oleh nyamuk yang hidup di lingkungan sekitar kita yang sangat luas, sehingga memerlukan dukungan oleh berbagai stake holder untuk mengatasinya. Keterlibatan mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota serta seluruh lapisan masyarakat dan sektor swasta akan sangat menentukan keberhasilan POPM."

“Marilah kita bersama melihat peran kita masing-masing dengan komitmen yang kuat untuk memberikan dukungan dalam pergerakan pelaksanaan serta mobilisasi masyarakat untuk mensukseskan POPM di Provinsi seribu pulau ini,” ucapnya.
Kesehatan 3422062114334199979
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks