Ohorela: Destinasi Wisata di Ambon Banyak, Tapi Sedikit Dimanfaatkan

Santai Beach Ambon

BERITA MALUKU. Persoalan belum maksimalnya pemerintah kota Ambon dalam menggenjot sektor pariwisata di kota, menjadi keprihatinan legislator Belakang Soya.

Anggota komisi I DPRD kota Ambon, Ahmad Ohorella saat ditemui Rabu (4/5/2016) kemarin menyatakan bahwa, Pemkot Ambon harus bisa menghidupkan sektor pariwisata, pasalnya destinasi wisata yang ada di kota Ambon cukup banyak, tetapi hanya baru sedikit dimanfaatkan oleh wisatawan lokal semata.

Dijelaskan Ohorella, meski sejumlah situs wisata di kota ini adalah milik pihak swasta, tetapi Pemkot Ambon yakni Dinas Pariwisata harus dapat berkoordinasi dengan pihak-pihak swasta itu untuk mengembangkan potensi wisata tersebut.

“Misalnya kalau yang punya tempat wisata adalah pengusaha, maka Pemerintah Kota harus sokong mereka dengan membangun fasilitas, sehingga mendorong pengunjung untuk datang ke tempat itu," anjurnya.

Karena sikap Apriori dinas Pariwisata tersebut, maka Ohorella menuding dinas pariwisata kota Ambon tidak memilik grand design pengembangan pariwisata di kota ini.

Selain itu, politisi partai Gerindra ini juga menyoroti minimnya promosi situs wisata kota Ambon di Bandara Pattimura yang notabene menjadi pintu masuk.

Menurutnya, kota Ambon saat ini punya sejumlah spot wisata, seperti pantai Hukurila sebagai spot wisata menyelam/diving, pantai Namalatu, Santai Beach, dan Pintu Kota (Nusaniwe), pantai Lawena (Hutumuri), serta sejumlah objek wisata lainnya, tidak mendapat sentuhan promosi maksimal dari Dinas Pariwisata kota Ambon.

“Minimal pada pintu keluar di Bandara Pattimura itu dipasang Billboard besar yang menginformasikan spot wisata di kota Ambon, atau juga bisa dipasang Videotron, supaya tamu ekslusif dari luar Maluku bisa melihatnya, jangan hanya pasang spanduk yang kecil,“ saran Ohorella.

Secara gamblang, Ohorella meminta Dinas Pariwisata kota Ambon untuk dapat bekerja sama dengan dinas terkait lainnya dalam menuntaskan Pekerjaan Rumah di bidang ini yakni, membenahi infrastruktur dan jalan sebagai akses  masuk ke situs wisata, meningkatakan kapasitas SDM di bidang pariwisata, Serta mengembangkan warisan wisata kuliner asli  Maluku yang sampai saat ini belum terlalu berkembang secara signifikan, pasalnya jika semua dikelola secara baik akan meningkatkan sumber PAD.

Salah satu pelaku usaha yang telah malang melintang di dunia Pariwisata Maluku, Tonny Tomasoa mengungkapkan, belum maksimalnya Pemkot membenahi sektor pariwisata terutama di pantai Namalatu (Latuhalat) adalah karena belum ada pengalihan hak milik dari Pemprov Maluku ke Pemkot Ambon.

Tomasoa berharap, setelah pengalihan, Pemkot Ambon dapat kreatif mengelola dan menata situs–situs wisata dengan baik, karena semuanya akan dapat mendulang pendapatan bagi daerah.

“Saat ini katong belum bisa lihat pemasukannya secara signifikan, tetapi nanti kedepan baru kita lihat hasilnya,“ jabar pria yang saat ini menjabat ketua dewan Pengawas Asita ini. (NK)