Jalan Desa Kamal Tidak Dibenahi Sejak Pemekaran, Raja dan Masyarakat Protes | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Jalan Desa Kamal Tidak Dibenahi Sejak Pemekaran, Raja dan Masyarakat Protes

BERITA MALUKU. Pembanguan infrastruktur jalan di pedesaan kabupaten Seram Bagin Barat (SBB), semestinya dilakukan secara merata, sehingga tidak menimbulkan kecemburuan sosial di masyarakat, tetapi realita yang terjadi di desa Kamal, kecamatan Kairatu Barat, kabupaten SBB, masih jauh dari yang diharapkan.

Salah satu warga desa Kamal, Leonard Tanikwele yang ditemui, Rabu (18/5/2016) mengeluhkan kenyataan ini. Pasalnya, di saat musim penghujan, jalan menjadi becak dan berlumpur, sebaliknya di musim panas jalan menjadi berdebu sehingga menimbulkan rasa ketidaknyamanan bagi pengguna jalan maupun berdampak pada pemandangan masyarakat setempat.

Menurut pria yang biasa disapa Leo ini, bahwa jalan di desa-desa di kabupaten SBB lainnya, 90 persen sudah diaspal bahkan juga sudah dibuat gorong-gorong, misalnya di desa-desa tetangga seperti, Nurue dan Waihatu. Sebagian besar sudah permanen, tetapi mirisnya jalan di desa Kamal, mulai semenjak kabupten SBB ini saat belum dimekarkan, masih bergabung dengan kabupaten induk, Maluku Tengah (sebelum tahun 2007), jalan ini belum tersentuh perbaikan dari Dinas PU SBB maupun Provinsi Maluku.

Perbaikan yang pernah dilakukan hanya lewat dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat ( PNPM) Mandiri dari pusat pada tahun 2013.

“Yang jadi pertanyaan, kemana larinya dana pembangunan infrastruktur baik itu dari Pemkab SBB, maupun dari Pemprov Maluku?” Tanya Tanikwele.

Sementara itu, raja negeri Kamal, Luis Nikolebu yang dikonfirmasi terkait hal ini pada Rabu (18/5/2016) mengungkapkan kekecewaannya.

Menurutnya, pihaknya sudah jenuh dengan persoalan tersebut, pasalnya telah berkali-kali pihaknya mengajukan usulan perbaikan, baik ke Pemkab SBB maupun ke Pemprov Maluku, tetapi hasilnya nihil.

“Proposal demi proposal sudah kami kirimkan kepihak-pihak terkait, bahkan sudah kami kawal sampai ke Ambon, namun hingga saat ini masih tidak ada tanggapan,” keluh Nikolebu dengan nada kesal.

Tidak berhenti sampai disitu perjuangan Nikolebu, pada setiap kegiatan  Musyawarah Rencana Pengembangan Pembangunan (Musrenbang) baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten, dirinya ngotot untuk memperjuangkan pembangunan infrastruktur jalan tersebut, namun hasilnya seperti membuang garam kelaut, alias nihil.

Nikolebu pun menduga, ada konspirasi untuk sengaja mengalihkan proyek pembangunan jalan ke desa lain. (La Edy)
Daerah 6806759129067352287
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks