Gubernur: Aktivitas Prekonomian Maluku Menunjukan Perkembangan Berarti
http://www.beritamalukuonline.com/2016/03/gubernur-aktivitas-prekonomian-maluku.html
BERITA MALUKU.
Gubernur Maluku, Said Assagaff mengakui perkembangan aktivitas
prekonomian Maluku saat ini dari waktu ke waktu terus menunjukan
perkembangan yang berarti.
Terbukti Laju pertumbuhan ekonomi Maluku yang pada tahun 2015 mengalami pertumbuhan sebesar 5,44 persen, berarti lebih tinggi dari pertumbuhan sebesar 5,44 persen, berarti lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,79 persen.
Terbukti Laju pertumbuhan ekonomi Maluku yang pada tahun 2015 mengalami pertumbuhan sebesar 5,44 persen, berarti lebih tinggi dari pertumbuhan sebesar 5,44 persen, berarti lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,79 persen.
“Pencapaian
ini semakin menunjukan bahwa saat ini Maluku merupakan salah satu
wilayah yang perkembangan perekonomiannya cukup cepat karena dalam
tujuh tahun tekahir secara rata-rata, pertumbuhan Maluku lebih tinggi
dari rata-rata nasional,” ujar Gubernur Maluku dalam sambutannya
pada diskusi public “pembangunana kedaulatan pangan”, yang
berlangsung di kantor Bank Indonesia (BI) perwakilan provinsi Maluku,
Selasa (29/3/2016).
Menurutnya
kondisi tersebut harus dimanfaatkan untuk membuka lapangan pekerjaan
dan mengatasi kemiskinan yang masih merupakan tatangan utama kedepan.
Disis
lain, kata Assagaff diksuisi publik dengan tema “Membangun
kedaulatan pangan” adalah sebuah tema untuk di diskusikan dalam
rangka memperkuat ketahanan pangan Maluku serta mendukung upaya
pemenuhan hak atas pangan yang berkualitas gizi baik, sesuai dengan
budaya setempat dan diproduksikan dengan suatu mekanisme pertanian
yang berkelanjurtan.
Lanjutnya,
upaya pencapaian kedaulatan pangan di Maluku tentunya memiliki
tantangan tersendiri, terutama terkait dengan karakteristik Maluku
sebagai provinsi yang berciri kepulauan.
“Oleh
karena itu, dibutuhkan keseriusan dari semua pihak, baik itu
pemerintah, dunia usaha dan distribusi pangan kalangan perbankan,
akademisi, asosiasi pengusaha, instansi vertikal dan media masa untuk
melakukan upaya percepatan pangan keanekaragaman kosumsi pangan
berbasis sumber daya lokal, meningkatkan produksi dan produktifitas
bahan pangan di daerah ini.