Kelulusan Siswa SMP di Ambon Capai 99,98 Persen
http://www.beritamalukuonline.com/2015/06/kelulusan-siswa-smp-di-ambon-capai-9998.html
"Kelulusan siswa SMP di Ambon mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 99,83 persen," katanya di Ambon, Rabu (10/6/2015).
Menurut dia,sebanyak 6.316 siswa tingkat SMP dan sederajat di Kota Ambon mengikuti Ujian Nasional (UN) pada 4-6 Mei 2015.
6.316 siswa terbagi menjadi 5.775 siswa SMP dari 47 sekolah, dan 541 siswa MTS di Ambon.
"Dari 6.316 siswa SMP dan MTS hanya satu siswa yang dinyatakan tidak lulus ujian, yakni siswa dari SMP Pertiwi," katanya.
Benny menyatakan, siswa yang tidak lulus UN dikarenakan tidak mengikuti ujian sekolah untuk beberapa mata pelajaran.
"UN tingkat SMP tahun ini tidak akan dilakukan ujian ulang tau perbaikan, karena nilai yang akan dipakai saat penerimaan siswa baru di tingkat SMA dan sederajat adalah nilai laporan pendidikan atau rata-rata tiap semester tiga hingga lima," ujarnya.
Ia mengakui, pihaknya bangga dengan prestasi yang diraih siswa walaupun ada satu siswa yang tidak lulus.
"Kami bersyukur untuk hasil yang dicapai siswa tahun ini, hasil yang diperoleh merupakan buah kerja keras siswa bukan hanya saat UN tetapi ujian sekolah. Walaupun jumlah siswa yang tidak lulus mengalami penurunan angka, dan presentasi kelulusan meningkat," ujarnya.
Berbagai upaya, katanya, telah ditempuh guru untuk melakukan persiapan siswa antara lain uji coba (try out) untuk memenuhi standar nilai.
Hasil yang dicapai siswa, lanjutnya dalam UN ini merupakan keberhasilan bersama antara siswa, guru, orang tua dan pengawas.
"Standar nilai yang ditetapkan dapat dicapai siswa dengan baik. Sesuai arahan Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy bahwa yang dibutuhkan adalah kualitas bukan kuantitas," katanya.
Beny menambahkan, pihaknya tidak pernah menargetkan siswa lulus 100 persen seperti yang dicapai beberapa kabupaten di Maluku.
"Yang kita targetkan adalah siswa lulus dengan kualitas baik agar dapat melanjutkan ke SMA. Jika ada sekolah yang siswanya lulus 100 persen hal tersebut merupakan perjuangan guru dan siswa mencapai mutu pendidikan," ujarnya. (ant/bm 01)
