Warga Resah, Pemadaman Listrik di Ambon Terjadi Berulang-Ulang
http://www.beritamalukuonline.com/2015/05/warga-resah-pemadaman-listrik-di-ambon.html
Seperti pada Selasa (26/5/2015) kemarin, warga melaporkan terjadi pemadaman sekitar pukul 20.30 WIT hingga pukul 21:30 WIT. Kemudian berlanjut pada Rabu (27/5/2015) dinihari, sebanyak dua kali dari pukul 03.00 WIT sampai pukul 05.30 WIT, bahkan berlanjut hingga sore tadi.
Akibat pemadaman listrik di rumah-rumah warga, salah seorang tokoh muda yang juga Wakil Ketua KNPI Kota Ambon, Fery Kasale, menanggapi dingin kinerja PT. PLN (Persero) Cabang Ambon.
Menurut Kasale, pemadaman listrik yang terus terjadi di wilayah kota Ambon belakangan ini adalah bukti ketidakbecusan pihak PT. PLN (Persero) Cabang Ambon dalam hal menyediakan pelayanan yang baik kepada pelanggan di Kota Ambon.
"Pemadaman listrik yang sering terjadi tentu akan sangat mengganggu aktifitas masyarakat diberbagai aspek. Sebab saat ini listrik sudah menjadi kebutuhan yang sangat primer bagi masyarakat. Parahnya lagi kota Ambon yang adalah jantung Provinsi Maluku (pusat kota) mestinya menjadi contoh pelayanan listrik yang baik dan maksimal. Sebab kita tau bahwa disini terdapat berbagai aktifitas urjen yang membutuhkan pelayanan kelistrikan secara memadai. Terlalu ironi jika kemudian yang terjadi adalah seperti ini. Sudah barang tentu ini sangat merugikan masyarakat pelanggan," kata Kasale kepada Berita Maluku, Rabu (27/5/2015).
Menurutnya, Pimpinan PLN Cabang Ambon mestinya proaktif memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan, bukan cuman pasrah dan menjelaskan alasan-alasan yang sifatnya teknis kepada masyarakat.
"Kan Masyarakat selalu memberikan kewajiban untuk pembayaran rekening dan lain sebagainya, maka wajib hukumnya hak-hak mereka sebagai konsumen harus terpenuhi secara baik," jelas Kasale.
Pihaknya mendesak agar Pimpinan PT. PLN Wilayah Maluku-Malut untuk mengevaluasi kinerja Pimpinan PLN Cabang Ambon.
"Kami nilai kinerjanya tak begitu bagus. Dengan model pelayanan kelistrikan seperti ini, maka pimpinannya perlu di evaluasi. Ini sangat tak profesional, konsumen bisa mengalami kerugian akibat tingkat pemadaman listrik yang terus terjadi berulang-ulang," sebutnya. (bm 10)
