SMPN2 Ambon Siap Berlakukan Absensi Elektrik
http://www.beritamalukuonline.com/2015/01/smpn2-ambon-siap-berlakukan-absensi.html
![]() |
La Sitenny |
Lewat absensi elektrik data kehadiran siswa akan terhubung langsung dengan HP milik orang tua, sehingga meski berada di luar daerah, orang tua dapat tetap memantau kehadiran anaknya di kelas.
Sementara absensi yang diperuntukan bagi guru, juga akan terhubung dengan HP milik kepala sekolah, sehingga kepala sekolah dapat memantau kehadiran guru di kelas, terutama dalam menjalankan tugasnya memberikan pelajaran bagi murid.
Kepala sekolah SMPN 2 Ambon, Drs Hj. La Sitenny M M.Pd yang ditemui di ruang kerjanya pada Jumat, (30/1/2015) menyatakan, pemberlakuan absensi elektrik adalah bertujuan untuk menertibkan siswa dalam mengikuti pelajaran, sehingga kalau pemantauannya lebih ketat, maka mereka akan lebih tekun kehadirannya di kelas.
Pasalnya aktifitas belajarnya di sekolah bukan hanya dipantau oleh guru, tetapi juga oleh orang tua.
Pria lulusan magister universitas kanjuruhan ini mengungkapkan, dengan adanya absensi elektrik, maka sekolahnya telah mengembangkan transparansi dalam sistem pendidikan, sehingga bukan hanya siswa yang dipantau tetapi guru juga harus dikontrol
“Kadang-kadang guru datang kesekolah, mengisi absen, tetapi dia tidak ke kelas untuk mengajar sehingga merugikan siswanya, ini kan merugikan generasi bangsa," runut La Sitenny.
Semantara itu, secara terpisah staf PT Mahina, Berthy Telussa, menjelaskan bahwa, absensi elekrtik yang akan dipasangkan di sekolah yang berlokasi di jalan Dr Apituley itu memiliki beberapa keunggulan, yakni saat murid atau guru yang mengisi absensi terlambat dari waktu yang ditetapkan maka akan muncul peringatan/warning.
Selain itu, pria asal Mahia ini juga menerangkan bahwa, perangkat yang di pasangkan olehnya bisa terhubung dengan semua jenis HP.
“Untuk jenis HP Nokia BBS (Black Berry Senter) bisa terima SMS pemberitahuan. Yang penting ada sinyalnya,“ terang Telussa.
Dirincikan oleh pria yang sebelumnya berdomisili di kota Jakarta ini, pulsa yang terpakai untuk perangkat ini cukup terjangkau, yakni Rp2.000 per tiap SMS.
“Kalau di Jakarta, untuk sekolah-sekolah, kita pakai dua kartu. Satu untuk pemberitahun SMS datang, satu untuk SMS Pulang. Jadi sehari pemakainnya hanya Rp4000. Jika ditotalkan sebulan hanya bisa mencapai Rp200.000,” ungkapnya.
Dijelaskan olehnya, perangkat yang akan dipasangkan ini dinamakan Finger Print Terintegrasi SMS Gate Way. Selain itu juga, lewat perangkat tersebut orang tua juga dapat memantau nilai anaknya lewat SMS, yakni jika guru telah memasukan nilai di data basenya, maka orangtua dapat mengecek nilai anaknya.
“Tetapi untuk faislitas itu yang terpakai adalah pulsa orang tua," pungkas Berthy. (bm02)