Ohoiwutun: Honorer Berpeluang Ciptakan Dinasti | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Ohoiwutun: Honorer Berpeluang Ciptakan Dinasti

Ambon - Berita Maluku. Kebijakan pemerintah pusat untuk menghapus perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (CPNSD) melalui sistem honorer disikapi positif banyak kalangan, termasuk Stenly Ohoiwutun, salah satu akademisi Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Trinitas Ambon.

Menurut pria asal Kepulauan Key, Maluku Tenggara, ini, perekrutan CPNSD melalui sistem hononer seringkali tak efektif, bahkan cenderung menciptakan dinasti politik pemerintahan baru di suatu daerah.

’’Kalau untuk saya, sebaiknya sistem honorer ini dihilangkan saja, sebab kadang-kadang bukan kualitas yang diutamakan, tapi nepotisme yang dilegalkan,’’ usulnya kepada Berita Maluku di Ambon, Sabtu (15/2/2014).

Stenly mengungkapkan, selama masih ada sistem honorer dalam seleksi CPNSD, upaya mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta bebas dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) hanya sia-sia dan menjadi jargon kosong.

’’Honorer itu kan kemasan lain, atau merek lain dari nepotisme (salah satu unsur KKN) itu sendiri. Sebab, dalam kenyataannya, yang masuk tenaga honor kategori dua (K2) adalah keluarga atau kerabat dekat bupati, wakil bupati, pimpinan dewan, pimpinan SKPD, dan pejabat-pejabat lain di daerah. Kebanyakan dari mereka kan tak berkualitas, tak berkapasitas, tapi tetap dipaksakan masuk melalui jalur entri. Padahal, kalau mau jujur, banyak sumber daya berkualitas di luar yang saat ini belum bekerja dan dikategorikan sebagai penggangguran intelek,’’ ulasnya.

Selain itu, ulas Stenly, honorer ikut menciptakan jurang pemisah antara masyarakat yang tidak punya jaringan pemerintahan namun berkualitas dengan masyarakat yang punya hubungan kuat dengan kekuasaan namun belum tentu berkualitas.

’’Konflik itu kan muncul di mana-mana, terutama di Indonesia, karena kesenjangan yang lebar dan kecemburuan sosial yang tinggi, salah satunya dalam perekrutan CPNSD ini. Karena itu, perlu kebijakan khusus atau format baku menyangkut rekrutmen honorer, agar prosesnya berkualitas dan transparan. Ini juga untuk mematikan benih-benih konflik akibat kecemburuan sosial yang terus melebar,’’ pungkasnya. (ev-mg bm 015/bm 01)

Pilihan 9029875767499384031
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks