Wagub Instruksikan BPBD Maluku Tinjau Patahan di Nusalaut | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Wagub Instruksikan BPBD Maluku Tinjau Patahan di Nusalaut

BERITA MALUKU. Wagub Maluku Zeth Sahuburua menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat maupun kabupaten Maluku Tengah meninjau patahan di Negeri Titawai, Pulau Nusalaut yang terjadi pada 9 Juni 2017.

"Saya telah menginstruksikan BPBD untuk meninjau patahan tersebut, dan melaporkan agar pemprov bisa memutuskan upaya penanganan sesegera mungkin," katanya, Jumat (23/6/2017).

Wagub mengatakan, patahan tersebut akibat hujan dengan intensitas tinggi di Pulau Nusalaut, dan kini memerlukan penanganan tanggap darurat.

"Saya masih menunggu laporan dari BPBD, baik Maluku maupun Maluku Tengah yang telah menerjunkan timnya ke Titawai,"ujarnya.

Wagub mengemukakan, patahan di Negeri Titawai harus segera disikapi karena peristiwa amblasan (penurunan tanah)juga pernah terjadi di Negeri Leinitu, dan Sila akibat gempa mengguncang pulau Nusalaut sejak awal hingga 20 Juni 2012.

"Jangan sampai ada korban jiwa barulah ditangani. Jadi,setelah menerima laporan segera dikoordinasikan dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) teknis untuk menangani patahan di Negeri Titawai," tandasnya.

Sedangkan, Ketua Saniri (Pemangku Adat) Negeri Titawai, Piet Hiariej, mengemukakan, peristiwa patahan itu terjadi pada 9 Juni 2017, sekitar pukul 15.00 WIT.

Patahan yang membentuk bendungan itu sepanjang 100 meter dengan kedalaman 10 meter.

Lokasi patahan yang diakibatkan longsor besar itu berada di lahan milik keluarga Lokollo. Dari jalan raya ke lokasi sekitar 100 meter.

"Kami membutuhkan peralatan berat untuk membongkar bendungan karena air sungai Tete Mese tidak mengalir agar tidak mengancam warga Titawai bila sewaktu - waktu jebol," kata Piet.

Sebelumnya, Staf Pusat Vulkanologi dan Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, Salwan Palgunadi memastikan terjadi amblasan di Negeri Leinitu maupun Sila, pulau Nusalaut, Kabupaten Maluku Tengah pada Juni 2017.

Amblasan terjadi karena tekstur tanah berupa bebatuan koral sehingga bila terjadi gempa tektonik membentuk rongga-rongga," katanya.

Amblasan yang ditinjau di desa Leinitu dan Sila itu berdasarkan pengamatan mengakibatkan retak-retak yang melingkar.

Akibat guncangan gempa tektonik pada 16 Juni 2012 tanah terbelah, tiga unit rumah warga mengalami retak-retak dan talud penahan ombak patah.
Headline 4867791208674497509
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks