Sihaloho: Pendirian Institut Teknologi Ambon Perlu Dapat Persetujuan Presiden | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Sihaloho: Pendirian Institut Teknologi Ambon Perlu Dapat Persetujuan Presiden

BERITA MALUKU. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Maluku, Antonius Sihaloho mengatakan rencana mendirikan Institut Teknologi Ambon yang dirintis Presiden Soekarno pada 1956 melalui kerjasama dengan pemerintah Rusia, perlu mendapat persetujuan Presiden Joko Widodo.

"Rencana mendirikan Institut Teknologi Ambon perlu mendapat persetujuan Presiden melalui Perpres (Peraturan Presiden) tentang pembentukan Institut Teknologi Ambon," kata Anthonius, di Ambon, Rabu (4/1/2017).

Menurut dia, setelah selesai studi kelayakan dijadwalkan pada akhir Januari 2017 akan diusulkan ke Presiden yang disampaikan oleh Gubernur Maluku Said Assagaff untuk pembentukan Institut Teknologi Ambon.

"Setelah ada Perpres baru dilakukan disain dan master plan. Ini akan dilakukan pada 2017 dan pembangunan 2018," ujar Anthonius.

Pendirian Institut Teknologi Ambon, lanjut dalam rangka mengantisipasi pengoperasian Migas Blok Masela, sehingga putra/putri Maluku yang berminat mengambil bidang pendidikan teknik tidak perlu lagi ke pulau Jawa tetapi sudah bisa di Ambon.

"Institut Teknolgi Ambon strategis untuk mengoptimalkan pengelolaan potensi sumber daya alam (SDA), terutama hayati laut," ujarnya.

Disinggung lokasi pembangunan Institut Teknologi Ambon, menurut dia, sedang dalam studi kelayakan.

"Ada dua lokasi yang disiapkan yakni Taeno, kecamatan Teluk Dalam Ambon dan desa Suli, kecamatan Salahutu, kabupaten Maluku Tengah," kata Anthonius.

Sebelumnya, Gubernur Maluku, Said Assagaff mengatakan Institut Teknologi Ambon yang dirintis oleh Presiden Soekarno menyekolahkan sebanyak 25 mahasiswa asal Maluku untuk mengikuti program strata satu (S-1) maupun strata dua (S-2) di Rusia, untuk menekuni disiplin ilmu di sana.

"Sayangnya setelah menamatkan pendidikan dan kembali ke Indonesia pada 1968/1969 ternyata kurang diberi peranan untuk mengaplikasikan ilmu mereka," katanya.

Padahal, saat itu pemerintah Rusia mengalokasikan anggaran 5 juta dolar AS dan peralatan untuk pengembangan Institut Teknologi Ambon yang saat ini berlokasi di Fakultas Teknik Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon.

"Saya masih sempat bertemu dengan para lulusan itu saat menjadi Kepala Bidang (Kabid) di Bappeda Maluku,," ujarnya.

Dia mengakui saat bertugas di Jakarta selalu membawa buku tentang pendirian Institut Teknologi Ambon dalam tasnya dengan keinginan membicarakannya dengan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri untuk meminta dukungannya mengaktifkan kembali terobosan pendidikan strategis oleh Presiden Soekarno.

"Saya jujur berkeinginan bertemu Ibu Mega dan menyerahkan buku tersebut, sekaligus meminta dukungannya untuk mendirikan kembali Institut Teknolgi Ambon yang strategis untuk mengoptimalkan pengelolaan potensi sumber daya alam (SDA), terutama hayati laut," kata Gubernur Said.
Pendidikan 2808155400335080014
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks