Smelter di Pulau Obi Segera Beroperasi | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Smelter di Pulau Obi Segera Beroperasi

BERITA MALUKU. Smelter Pulau Obi, Maluku Utara direncanakan beroperasi pada tahun 2017 dengan melakukan produksi awal sekaligus melakukan ekspor perdana.

Kepala Seksi Pelayanan dan cukai, Kantor Bea dan Cukai Pabean Ternate, Yuyu Mulyana di Ternate, Rabu (23/11/2016) menjelaskan smelter yang ada di Pulau Obi merupakan veronikel yang kandungannya harus minimal 10 persen nikelnya.

Untuk itu pada akhir tahun ini, atau bulan depan diupayakan untuk beroprasi untuk mengetahui kandungannya sudah sesui dengan standar belum, Jika sudah maka pada awal tahun depan sudah dilakukan ekport perdana ke Cina.

Dia menambahkan, jika veronikelnya tidak mencukupi 10 persen kadarnya maka tidak bisa dilakukan eksport, bahkan yang di Gebe pada tahun ini sudah empat kali melakukan ekport nikel pig iron dan kandungannya 4 persen serta eksportnya dilakukan ke Cina.

"Rencana kemana saja akan dieksport produknya nanti, kemungkinan besar juga masih di Cina, sebab investornya berasal dari Cina, kemungkinan besar akan di ekport ke Cina lagi, seperti smelter yang ada di Gebe," ujarnya.

Dia mengungkapkan, saat ini memang baru ada dua smelter, tetapi dalam tahun ini pun ada rencana penambahan smelter dan rencana penambahan akan dilakukan oleh PT Hana Tiara, yang dalam perencanaan juga akan dibangun di Pulau Obi untuk pengolah tambang nikel juga.

"Namun untuk eksport perdananya kemungkinan pada 2018, karena pembangaunan smelternya sendiri membutuhkan waktu yang cukup lama," katanya.

Dia menambahkan, saat ini baru ada 3 yang ada, 2 di Obi dan 1 di Gebe, namun untuk yang di Taliabu, sekarang dalam masa pembangunan dari titik tambang sampai ke pelabuhan sekitar 14 km dan ini diperkirakan akan menjadi yang terpanjang no 2 di dunia.

"Sedangkan untuk di Taliabu ini hanya untuk biji besi, dan menurut mereka, direncanakan diakhir 2017 sudah berproduksi dan eksport perdana," katanya.

Memang, pembangunan smelter ini membutuhkan waktu, jadi untuk produksinya pun membutuhkan pengolahan, menguji semleternya, serta dibatasi kandungan mineralnya. Sehingga untuk sesi eksport ini cukup lama.

Akan tetapi jika smelternya sudah siap beroprasi dan jika tidak dibatasi kandungan mineral maka eksportnya akan lancar-lancar saja,dengan harapan, proses pembangunan smelter ini berjalan dengan lancar, sehingga investasi yang mereka glondorkan di Malut ini membuat pertumbuhan ekonomi terus meningkat dan membaik.

"Dengan adanya smelter ini dapat menyerap banyak tenaga kerja lokal, sehingga selain memberikan pendapatan bagi daerah juga memberikan pendapatan bagi masyarakatnya," katanya.
Malut 8218309551342601852
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks