Sikapi Aksi Teror Bom Gereja Oikumene Samarinda, Maspaitella: Mari Kita Rajut Kebersamaan
http://www.beritamalukuonline.com/2016/11/sikapi-aksi-teros-bom-gereja-oikumene.html
“Masyarakat tidak usah sibuk dengan berbagai macam hal yang masih saja dilakukan oleh orang-orang tertentu untuk merusak hubungan antar umat beragama, bagi kami persaudaraan itu adalah hal yang penting,” kata Maspaitella, Selasa (15/11/2016).
Dirinya menghimbau semua warga jemaat GPM, warga Gereja dan umat beragama untuk kita rajut kebersamaan sebagai oprang-orang indonesia, yang betul meresapi keadaan yang baik, untuk menjaga persaudaraan perdamaian di negeri ini.
“Yang terpenting saat ini kita berdoa agar korban bom gereja oikumene Samarinda dapat disembuhkan, kemudian yang berduka cita diberikan penghiburan kekuatan oleh Tuhan,” pintanya.
Menurutnya, semua umat beragama dapat meresepasi bahwa menjadi umat beragama Indonesia merupakan keutamaan sejati kita untuk menjaga kesatuan sebagai warga bangsa. Indonesia harus damai, karena Indonesia harus menjadi kekuatan dan pembelajaran perdamaian ditengah-tengah dunia.
Lanjutnya, agama-agama di Indonesia harus maju, kemajuan agama-agama Indonesia adalah membawa damai ke seluruh dunia. Dan secara khusus agama-agama di Maluku harus lebih maju dan menjadi contoh kepada seluruh umat beragama tentang indahnya membangun perdamaian dalam bingkai persaudaraan yang sejati.
Dijelaskan, Maluku sebagai laboratorium perdamaian dunia sudah saatnya dibangun sebagai tempat belajar. Karena itu tidak boleh ada satu orang pun yang terprovokasi dengan isu-isu radikalisme, terorisme atau hal-hal lainnya yang dapat mencederai keagamaan dan perdamaian di Maluku yang sudah terbangun selama ini.
“Yang terpenting saat ini adalah Maluku harus menjadi cerminan perdamaian dunia,” pungkasnya.
