Dongkrak DAK dan DAU, Pemprov Maluku Terus Siapkan Laut Sebagai Aset | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Dongkrak DAK dan DAU, Pemprov Maluku Terus Siapkan Laut Sebagai Aset

BERITA MALUKU. Provinsi Maluku masih masuk pada Provinsi termiskin keempat di Indonesia. Berbagai faktor menjadi penyebab, salah satunya penyerapan anggaran.

Tahun depan Jumlah Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi Maluku hanya Rp2,5 trilun, terdiri dari Rp1,9 triliun yang berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan dana Alokasi Umum (DAU) serta Rp600 miliar berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Dua setengah triliun otomatis tidak dapat menjangkau pembanguanan pada 1.342 Pulau. Hal ini dikatakan Wakil Gubernur Maluku, Zet Sahuburua di Masohi, Kamis, (24/11/2016) di sela-sela pembukaan Work Shop Verifikasi Laporan BOS dan Pendataan Profil data Sekolah SMA/SMK se-Maluku.

Dikatakan, Provinsi Maluku terdiri dari 1.342 Pulau, 11 kabupaten Kota, 118 kecamatan 1.198 desa dan 33 kelurahan.

Luas Wilayah 712.000 Km persegi, Luas Lautanya 658.000 km  persegi dan luas darat 54.000 Km Persegi, sehingga secara presentasi luas lautan Maluku adalah 92,4 % laut dan 7,6 % daratan.

Memang Maluku daerah geografis Kepulauan. Kebijaksanaan yang ditempuh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku kata Sahuburua, menyuarakan Maluku sebagai Provinsi Kepulauan

"Karena memang selama ini bantuan pusat kepada Maluku baik dari dana alokasi khusus dan dana alokasi umum disalurkan berdasarkan jumlah luas daratan dan jumlah penduduk. Maluku hanya 1,8 juta jiwa. Luas daratan hanya 7,6 %. Bandingkan dengan Jawa Timur misalnya, mereka dihitung luas daratan tetapi luas daratan mereka hanya pada satu integral. Sedangkan Maluku daratan kita tersebar pada 1.342 pulau dan untuk menjangkaunya perlu anggaran yang besar," tandasnya.

Ia mengatakan hal tersebut merupakan tantangan yang harus diperjuangkan bersama oleh semua kompenen.

"Ini tantangan bagi pemerintah, tantangan semuah komponen, lebih khususnya tantangan bagi bapa ibu guru dalam mengelola pendidikan bermutu sehingga menghasilakan generasi yang berkualitas pada waktunya anak Maluku bisa bersaing dimasa yang akan datang," jelasnya.

Ia menambahkan, dasar pemikiran tersebut, maka pemerintah daerah punya strategi untuk meletakan dasar yang kuat diantaranya strategi pembagunan berdasarkan gugus Pulau dan sistim Laut Pulau.

"Strategi gugus pulau. Maluku Memiliki 1.342 pulau dan untuk membangun pulau tersebut, dibagi menjadi 12 gugus pulau. Untuk mempermudah jangkauan pembangunan pertnyaannya, mengapa dilakuakn demikian karena Gubernur dan Wagub dalam masa 5 tahun tidak dapat membentangkan pembangunan yang tersebar pada ribuan pulau itu, sehingga pembangunan didasarkan pada gugus pulau  yaitu pulau kekhususan baik ekonominya, budayanya dan adat istiadat," jelasnya.

"Strategi yang kedua yaitu sistim Laut Pulau. Jadi laut tidak memisahkan kita, tapi laut menghubungkan kita sehingga laut itu harus dihitung sebagai aset kita. Kalau laut itu dihitung sebagai aset kita maka bantuan anggaran Pempus bukan hanya berdasarkan 7,6% daratan saja tetapi harus dihitung berdasarkan 92,4%. Dengan demikian DAK dan DAU kepada Maluku akan lebih besar. RAPBD Provinsi Maluku cuma Rp2,5 triliun terdiri dari Rp1,9 triliun itu berasal dari DAK dan DAU dan PAD Rp600  miliar. Gubernur dan wakil gubernur yang datang dari surga pun tak bisa memangun ribuan pulau dengan dana hanya Rp2,5 triliun per tahunnya," Tambahnya.

Dikatakan, kenapa Provinsi Maluku jadi Provinsi kepualauan, karena laut tidak memisakan kita tapi laut menghubungkan kita.

Ia juga menambahkan, Produksi ikan nasional per tahun adalah Rp90 juta Ton, Maluku Rp30 juta ton. Salah satu Syarat daerah yang ingin menjadi Lumbung ikan Nasional yaitu dapat produksi Rp20 juta ton, Maluku sudah lebih.

"Sekali lagi saya harapakan para tenaga pengajar, wajib jemput tantangan ini dengan menyiapkan generasi cerdas bersama pemerintah mewujudkam itu semua," ajaknya.
Ekonomi 4260026183337447496
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks