PLTU Tidore Kepulauan Akan Dioperasikan

BERITA MALUKU. PT PLN (Persero) Kota Tidore Kepulauan (Tikep) akan melakukan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Maluku Utara (Malut) -Tidore yang berkapasitas 2x7 MW.

Walikota Tikep, Ali Ibrahim di Ternate, Selasa (6/9/2016), mengatakan, PLTU telah menggelar syukuran atas beroperasinya mesin unit 1 PLTU dengan kapasistas 7 MW, dan pada hari ini PLTU kembali menggelar syukuran atas beroperasinya mesin unit 2, juga dengan kapasitas 7 MW.

"Dengan beroperasinya dua unit mesin PLTU dengan total kapasitas 14 mega wat ini, dapat bermanfaat bagi pelayanan kebutuhan dasar masyarakat di bidang kelistrikan," ujar dia.

Ia menyatakan, dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat luas, bukan hanya sebagai penerang saja, tetapi bermanfaat bagi tumbuhnya usaha atau industri kecil menengah maupun industri lainnya di daerah ini.

Pada kesempatan itu Walikota meminta kepada pihak PLTU agar menyuplai listrik ke Pulau Mare, Pulau Moti dan Pulau Makean, sehingga program segitiga emas betul-betul bermanfaat untuk masyarakat.

Walikota juga mengajak seluruh warga, terutama yang berada di sekitar PLTU, untuk senantiasa memberikan dukungan agar pengoperasian PLTU dapat berjalan dengan aman dan lancar, jika ada persoalan yang nantinya timbul akibat dari dioperasikannya PLTU ini, agar masyarakat maupun pihak terkait lainnya dapat menyampaikan dengan cara yang lebih baik dan mengutamakan dialog.

Ia mengakui, dengan beroperasinya PLTU yang mempunyai manfaat terhadap masyarakat, namun kemungkinan ada dampak lain yang timbul, sehingga diharapkan selain manfaat pihak PLTU dapat meminimalisir dampak yang mungkin terjadi Sementara itu, Direktur PT PLN (Persero) Regional Bisnis Maluku-Papua, Haryanto ketika dihubungi mengatakan, saat ini PLN ada 7 regional, dengan harapan agar PLN lebih dekat dengan persoalan di daerah, dapat merespon dengan cepat persoalan kelistrikan di daerah.

Terkait dengan permintaan Walikota Tidore mengenai suplai listrik ke Pulau Mare, Pulau Moti dan Pulau Makean yang sementara hanya menikmati listrik selama 12 jam, kedepan akan dipenuhi kebutuhan listrik selama 24 jam di daerah tersebut.