Aktivitas Gempa Gunung Gamalama Menurun
http://www.beritamalukuonline.com/2016/08/aktivitas-gempa-gunung-gamalama-menurun.html
BERITA MALUKU. Petugas Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Wilayah Timur Indonesia menyatakan, aktivitas gempa tektonik Gunung Gamalama Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) cenderung turun.
"Kendati demikian, tercatat gempa tektonik mencapai sembilan kali dengan hembusan 400 meter dari kawah Gunung Gamalama, namun menurun jika dibandingkan dengan rabu (3/8) kemarin," kata Petugas Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Wilayah Timur Indonesia, Martanto di Ternate, Kamis (4/8/2016).
Dia mengatakan, gempa teknonik yang berhasil direkam terjadi sembilan kali itu terjadi sejak pukul 6.00 hingga 8.00 Wit.
Martanto menambahkan, memang sekitar pukul 16.11 Wit terjadi semburan abu vulkanik berwarna kelabu dengan ketinggian 1000 meter yang mengarah ke arah timur.
Selain itu, Gunung Api Gamalama juga terjadi gempa tremor menerus dengan amlitudo 0,5-17 mm, dominan 3 mm dengan gempa hembusan dua kali terjadi dengan amlitudo 23-36 mm dengan lama gempa 28.82-33.88 detik.
Menurut Martanto, meskipun hembusan vulkanik Gunung Gamalama cenderung menurun, tetapi akumulasi energi masih terjadi sehingga hembusan gempa tektonik mash terjadi.
Begitu pula, aktivitas kegempaan Gunung api Gamalama dengan hembusan itu karena masih adanya energi yang dikeluarkan di kawah bumi gunung tersebut Untuk itu, dia meminta masyarakat tidak terpengaruh dengan adanya erupsi Gunung Gamalama, karena sejauh ini belum ada peringatan atau peningkatan status gunung Gamalama dari pihak Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama mengenai dampak erupsi Gunung Gamalama itu, karena status Gunung Gamalama masih berstatus waspada level II.
Gunung Api Gamalama terakhir meletus pada 16 Juli 2015 dan saat itu mengakibatkan terganggunya aktivitas ekonomi di Ternate, bahkan khusus penerbangan di Bandara Sultan Babullah Ternate sempat ditutup selama dua pekan, karena landasan pacu bandara tertutup abu vulkanik.
"Kendati demikian, tercatat gempa tektonik mencapai sembilan kali dengan hembusan 400 meter dari kawah Gunung Gamalama, namun menurun jika dibandingkan dengan rabu (3/8) kemarin," kata Petugas Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Wilayah Timur Indonesia, Martanto di Ternate, Kamis (4/8/2016).
Dia mengatakan, gempa teknonik yang berhasil direkam terjadi sembilan kali itu terjadi sejak pukul 6.00 hingga 8.00 Wit.
Martanto menambahkan, memang sekitar pukul 16.11 Wit terjadi semburan abu vulkanik berwarna kelabu dengan ketinggian 1000 meter yang mengarah ke arah timur.
Selain itu, Gunung Api Gamalama juga terjadi gempa tremor menerus dengan amlitudo 0,5-17 mm, dominan 3 mm dengan gempa hembusan dua kali terjadi dengan amlitudo 23-36 mm dengan lama gempa 28.82-33.88 detik.
Menurut Martanto, meskipun hembusan vulkanik Gunung Gamalama cenderung menurun, tetapi akumulasi energi masih terjadi sehingga hembusan gempa tektonik mash terjadi.
Begitu pula, aktivitas kegempaan Gunung api Gamalama dengan hembusan itu karena masih adanya energi yang dikeluarkan di kawah bumi gunung tersebut Untuk itu, dia meminta masyarakat tidak terpengaruh dengan adanya erupsi Gunung Gamalama, karena sejauh ini belum ada peringatan atau peningkatan status gunung Gamalama dari pihak Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama mengenai dampak erupsi Gunung Gamalama itu, karena status Gunung Gamalama masih berstatus waspada level II.
Gunung Api Gamalama terakhir meletus pada 16 Juli 2015 dan saat itu mengakibatkan terganggunya aktivitas ekonomi di Ternate, bahkan khusus penerbangan di Bandara Sultan Babullah Ternate sempat ditutup selama dua pekan, karena landasan pacu bandara tertutup abu vulkanik.