Tidak Ada Alumni SUPM Ambon Jadi Korban Penculikan Abu Sayaf | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Tidak Ada Alumni SUPM Ambon Jadi Korban Penculikan Abu Sayaf

BERITA MALUKU. Anak buah kapal (ABK) asal Indonesia yang menjadi korban penculikan kelompok Abu Sayaf di Filipina Selatan bekerja di perusahaan minyak atau kargo, dan tidak ada alumni Sekolah Usaha Menengah Perikanan (SUPM) Negeri Waiheru-Ambon.

"Selama ini tidak ada ABK asal Indonesia yang merupakan alumni SUPM Negeri Waiheru menjadi korban penculikan," kata Kepala SUPM Negeri Waiheru, Achmad Jais Ely, di Ambon, Selasa (26/7/2016).

Ia mengatakan banyak lulusan SUPM bekerja di kapal-kapal penangkap ikan asing dan menyebar di berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, Eropa, hingga Afrika atau Argentina.

Sementara ABK yang bekerja di kapal kargo atau pengangkut bahan bakar minyak milik negara asing rata-rata merupakan lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP).

Menurut dia, jalur pelayaran yang dilintasi kapal-kapal minyak maupun kargo ini selalu menjadi sasaran empuk kelompok tersebut, dan ABK asal Indonesia yang paling dicari karena pihak perusahaan bisa menebus mereka.

Lintasan itu juga bukan merupakan jalur penangkapan ikan sehingga tidak ada kapal ikan yang beroperasi di kawasan tersebut.

Kecuali untuk kawasan perairan laut seperti Argentina, Afrika, perairan Jepang atau Korea yang selalu menjadi alur penangkapan ikan oleh kapal-kapal asing.

"Solidaritas serta komunikasi yang baik antara sesama alumni SUPM Waiheru-Ambon juga tetap berjalan, sehingga kalau ada anggotanya yang mendapat masalah di luar negeri bisa cepat diketahui," katanya.

Achmad Jais juga berharap agar kerjasama antara Indones-Philipina dan beberapa negara lainnya di kawasan Asia bisa melakukan patroli pengamanan di wilayah laut yang rawan terjadi kasus pembajakan kapal dan penyanderaan para ABK.
Aneka 8640634068083642314
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks