Budayawan Maluku, Dino Umahuk Hadiri Penyair 8 Negara
http://www.beritamalukuonline.com/2016/07/budayawan-maluku-dino-umahuk-hadiri.html
BERITA MALUKU. Budayawan Maluku, Dino Umahuk diundang sebagai peserta bersama Penyair 8 Negara pada acara Temu Penyair Internasional 2016, pada 15 -18 Juli 2018 di Banda Aceh.
Kegiatan internasional ini berisikan seminar bertema “Perbandingan Sastra Antar Bangsa” launching dan bedah buku, pembacaan puisi dan wisata budaya.
Menurut Koordinator Acara, Helmi Hass, seminar dan bedah buku dibuka untuk umum agar semua peminat puisi dan sastra di Aceh bisa hadir dan bertemu langsung dengan penyair dalam dan luar negeri.
“Bagi peminat puisi dan sastra serta rekan-rekan yang tidak terundang sebagai peserta aktif, bisa hadir pada seminar dan bedah buku. Panitia juga buka lapak jual buku yang dibawa langsung oleh penyair peserta. Ini kesempatan langka, karena tidak semua buku puisi bisa didapatkan di toko buku dan pustaka di Aceh” kata Helmi.
Untuk seminar, tambah Helmi, akan menghadirkan sembilan pembicara.
Pada sesi I, Maman S Mahayana, M.Hum, (Universitas Indonesia), Prof Yang Seung Yoon (Hankuk University of Foreign Studies, Seoul, Korea), Dr Mohd Harun Al Rasyid, (Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh), Dr. Bastian Zulyeno, (Universitas Indonesia).
Sedangkan sesi II pembicaranya, Prof. Dr. Siti Zainon Ismail (Universitas Malaysia Sabah), Prof. Dr. Suminto A Sayuti ( Universitas Negeri Yogyakarya), Nik Abdul Rakib Bin Nik Hassan, M.A (Songkla Univesity, Thailand) Lic. Atzimba Luna Becerril (Head of Cultural Section, Embassy of Mexico) danDr. Danny Susanto,M.A (Universitas Indonesia).
Sementara itu, dari 27 judul buku yang diluncurkan, kata Helmi, ada tujuh judul buku puisi penyair yang akan dibedah. Masing-masing adalah buku puisi Dari Negeri Daun Gugur (Ahmadun Yosi Herfandra) dibedah oleh penyair Malaysia, Raja Ahmad Aminullah, Buku Tanēyan (Mahwi Air Tawar) akan dibedah oleh Dr Fazillah Husein, dosen dan Penyair Malaysia.
Buku Melipat Petang Dalam Kain Ibu (Isbedy Stiawan) akan dibedah oleh Fakhrunnas MA Jabbar, penyair asal Riau, Pekan Baru, Buku Kau Pergi (LK Ara) akan dibedah oleh Rosmiaty Shaari , penyair asal Malaka, Buku Sepiring Mie Aceh, Secangkir Kopi Gayo, Bertalam Giok Nagan (Fikar W Eda) akan dibedah oleh Azhari Aiyub, penyair dan juga Redaktur Budaya Serambi Indonesia.
Selanjutnya Buku Kebenaran Tanpa Rasa Takut (Sastry Bakri) akan dibedah oleh Ahmadun Yosi Fahendra, penyair asal Jakarta dan Buku Nyanyian Sukma (Rosni Idham) akan dibedah oleh Yvonne De Fretes, penyair asal Jakarta.
Sementara itu, Dino Umahuk akan meluncurkan antologi puisi ketujuhnya berjudul "Laut Maluku Lekuk Tubuhmu" pada sebuah pentas bertajuk, "Ziarah" di arena open space, Taman Budaya Hamzah Fansuri, Banda Aceh.
Pentas ini akan dimeriahkan oleh seniman dan sastrawan Aceh yang pernah bekerjasama dengan Dino selama dia bermukim di Aceh.
"Ya buku terbaru saya akan diluncurkan dan kawan-kawan seniman Aceh akan berpastisipasi. Ada penyair, penyanyi, sanggar kesenian dan kumunitas sastra" ujar penyair berjuluk Lelaki Laut ini.
Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Drs Reza Fahlevi mengatakan, acara seminar dan bedah buku sangat bermanfaat bagi kemajuan penyair dan sastrawan Aceh juga bagi peminat sastra.
Momentum “Aceh Bersama Penyair 8 Negara” dapat dipergunakan semaksimal mungkin.
“Guru bahasa dan sastra, mahasiswa, masyarakat dan siswa datang saja ke seminar untuk menimba ilmu. Pertemuan seperti ini jarang-jarang dilakukan, jadi harus dimanfaatkan secara maksimal,” sebut Reza penuh harap.
Kegiatan internasional ini berisikan seminar bertema “Perbandingan Sastra Antar Bangsa” launching dan bedah buku, pembacaan puisi dan wisata budaya.
Menurut Koordinator Acara, Helmi Hass, seminar dan bedah buku dibuka untuk umum agar semua peminat puisi dan sastra di Aceh bisa hadir dan bertemu langsung dengan penyair dalam dan luar negeri.
“Bagi peminat puisi dan sastra serta rekan-rekan yang tidak terundang sebagai peserta aktif, bisa hadir pada seminar dan bedah buku. Panitia juga buka lapak jual buku yang dibawa langsung oleh penyair peserta. Ini kesempatan langka, karena tidak semua buku puisi bisa didapatkan di toko buku dan pustaka di Aceh” kata Helmi.
Untuk seminar, tambah Helmi, akan menghadirkan sembilan pembicara.
Pada sesi I, Maman S Mahayana, M.Hum, (Universitas Indonesia), Prof Yang Seung Yoon (Hankuk University of Foreign Studies, Seoul, Korea), Dr Mohd Harun Al Rasyid, (Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh), Dr. Bastian Zulyeno, (Universitas Indonesia).
Sedangkan sesi II pembicaranya, Prof. Dr. Siti Zainon Ismail (Universitas Malaysia Sabah), Prof. Dr. Suminto A Sayuti ( Universitas Negeri Yogyakarya), Nik Abdul Rakib Bin Nik Hassan, M.A (Songkla Univesity, Thailand) Lic. Atzimba Luna Becerril (Head of Cultural Section, Embassy of Mexico) danDr. Danny Susanto,M.A (Universitas Indonesia).
Sementara itu, dari 27 judul buku yang diluncurkan, kata Helmi, ada tujuh judul buku puisi penyair yang akan dibedah. Masing-masing adalah buku puisi Dari Negeri Daun Gugur (Ahmadun Yosi Herfandra) dibedah oleh penyair Malaysia, Raja Ahmad Aminullah, Buku Tanēyan (Mahwi Air Tawar) akan dibedah oleh Dr Fazillah Husein, dosen dan Penyair Malaysia.
Buku Melipat Petang Dalam Kain Ibu (Isbedy Stiawan) akan dibedah oleh Fakhrunnas MA Jabbar, penyair asal Riau, Pekan Baru, Buku Kau Pergi (LK Ara) akan dibedah oleh Rosmiaty Shaari , penyair asal Malaka, Buku Sepiring Mie Aceh, Secangkir Kopi Gayo, Bertalam Giok Nagan (Fikar W Eda) akan dibedah oleh Azhari Aiyub, penyair dan juga Redaktur Budaya Serambi Indonesia.
Selanjutnya Buku Kebenaran Tanpa Rasa Takut (Sastry Bakri) akan dibedah oleh Ahmadun Yosi Fahendra, penyair asal Jakarta dan Buku Nyanyian Sukma (Rosni Idham) akan dibedah oleh Yvonne De Fretes, penyair asal Jakarta.
Sementara itu, Dino Umahuk akan meluncurkan antologi puisi ketujuhnya berjudul "Laut Maluku Lekuk Tubuhmu" pada sebuah pentas bertajuk, "Ziarah" di arena open space, Taman Budaya Hamzah Fansuri, Banda Aceh.
Pentas ini akan dimeriahkan oleh seniman dan sastrawan Aceh yang pernah bekerjasama dengan Dino selama dia bermukim di Aceh.
"Ya buku terbaru saya akan diluncurkan dan kawan-kawan seniman Aceh akan berpastisipasi. Ada penyair, penyanyi, sanggar kesenian dan kumunitas sastra" ujar penyair berjuluk Lelaki Laut ini.
Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Drs Reza Fahlevi mengatakan, acara seminar dan bedah buku sangat bermanfaat bagi kemajuan penyair dan sastrawan Aceh juga bagi peminat sastra.
Momentum “Aceh Bersama Penyair 8 Negara” dapat dipergunakan semaksimal mungkin.
“Guru bahasa dan sastra, mahasiswa, masyarakat dan siswa datang saja ke seminar untuk menimba ilmu. Pertemuan seperti ini jarang-jarang dilakukan, jadi harus dimanfaatkan secara maksimal,” sebut Reza penuh harap.