Malteng Rawan Penyakit Kulit "Frambusia"
http://www.beritamalukuonline.com/2016/06/malteng-rawan-penyakit-kulit-frambusia.html
Frambusia biasanya ditandai dengan timbulnya bintil-bintil kecil pada kulit saling berdekatan, dan mengeluarkan cairan nanah. Jika mengering menimbulkan kerak dan membekas, juga disertai sakit kepala dan nyeri pada tulang.
Pantauan Berita Maluku Online pada Kamis (16/6/2016), Dinas Kesehatan setempat tampak turun lapangan melakukan berbagai upaya mengatasi penyakit menular ini dengan menggelar orientasi teknis dan pelatihan dalam rangka pemberian obat massal frambusia kepada masyarakat Malteng.
Informasi yang diperoleh, upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan juga untuk mewujudkan eradikasi atau pemusnahan total frambusia tahun 2020 sesuai data pihak Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI, dimana Maluku Tengah merupakan salah satu dari 64 wilayah kabupaten/kota yang masuk kategori daerah endemis frambusia.
Sebelumnya, Bupati Maluku Tengah, Tuasikal Abua membuka kegiatan yang dimotori Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah itu.
Bupati berharap kegiatan yang diselenggarakan tersebut mampu memberika kontribusi positif bagi masyarakat setempat. Selain itu, bisa menghasilkan petugas yang terlatih untuk menyelesaikan persoalan terkait dengan penerimaan masyarakat terhadap kegiatan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) frambusia.
“Kita semua berkewajiban untuk terus mengintensifkan strategi dan kebijakan serta melaksanakan target capaian eradikasi frambusi. Perlu ada sosialisasi terpadu,” tandas bupati.
Ia mengharapkan para peserta dapat mengikuti dengan seksama sosialisasi yang dilaksanakan Dinas Kesehatan dengan harapan agar penularan frambusia di wilayah Maluku Tengah dapat ditekan, bahkan dihilangkan.
“Semua tentunya bergantung pada Kepala Puskesmas di tingkat negeri hingga tingkat kecamatan, kader dan pemangku kepentingan tingkat Kabupaten Maluku Tengah dalam melakukan advokasi dan sosialisasi akselerasi serta intensifikasi POPM,” seru bupati. (NK/e)
