Pemkot Acuh Perbaikan Jalan Ema, Komisi III Janji Segera Responi
http://www.beritamalukuonline.com/2016/03/pemkot-acuh-perbaikan-jalan-ema-komisi.html
Toisutta: Tren Berburu
Buah ke Letisel, Akses Jalan Harus Segera Dibenahi
BERITA MALUKU. Belum
tuntasnya penyelesaian sejumlah titik kerusakan pada jalan menuju
negeri Ema, Kecamatan Leitimur Selatan, menjadi keprihatinan
tersendiri bagi masyarakat di daerah tersebut, pasalnya untuk
perbaikan infarstruktur jalan tersebut telah dianggarkan dalam APBD
2013, tetapi hingga kini pekerjaan hanya dikerjakan pada beberapa
lokasi saja, sehingga sejumlah titik kerusakan terabaikan.
Persoalan ini mendapat tangapan serius dari Wakil Ketua Komisi III DPRD kota Ambon, Elly Toisutta, Sabtu (26/3/2016).
Menurut Toisutta, komisi III DPRD kota Ambon selalu konsern jika ada persoalan-persoalan masyarakat seperti ini, tetapi diungkapkannya sampai saat ini belum ada laporan yang masuk dari Pemkot Ambon terkait kerusakan jalan tersebut.
Karena itu, Toisutta berterima kasih kepada masyarakat yang sudah mau melaporkan masalah tersebut, agar segera ditindak lanjuti.
Dijelaskan olehnya, perbaikan infrastruktur jalan tersebut akan menjadi agenda yang segera dibahas dalam pertemuan internal komisi III, kemudian pihaknya akan melakukan tinjauan ke lokasi kerusakan.
“Saya akan berbicara dengan teman-teman, untuk langsung on the spot lapangan dan melihat titik-titik kerusakan,“ janji Toisutta.
Politisi partai Golkar ini mengungkapkan, perbaikan infrastruktur akses jalan menuju negeri Ema menjadi persoalan yang urgen, mengingat hal tersebut berkaitan dengan pemasaran hasil pertanian masyarakat pegunungan di kecamatan Leitimur Selatan untuk dipasarkan ke kota Ambon.
“Jadi infrastruktur ini mesti segera diperbaiki supaya mereka yang di gunung bisa masuk ke kota untuk membawa hasil dagangan-dagangan,“ cetus wanita berkacamata ini.
Selain itu menurut Toisutta, ada juga tren baru dari masyarakat kota Ambon terutama di musim buah-buahan seperti saat ini yang memilih berburu langsung buah-buahan segar ke sentra-sentar pertanian.
”Jadi buah–buahan ini sudah jarang dijual di pasaran karena pembeli lebih senang untuk bergerak kedesa-desa untuk membeli komoditi hasil pertanian desa tersebut,“ urai Toisutta.
Selanjutnya Toisutta menyatakan, setelah mengumpulkan informasi dalam tinjauan lapangan, maka kemungkinan pihaknya akan menganggarkan dana perbaikan infrastruktur tersebut, dalam APBN-Perubahan.
“Nanti setelah teman-teman turun lapangan, kemungkinan Kita akan masukan anggarannya ke APBD-P,” tandasnya. (NK)
Persoalan ini mendapat tangapan serius dari Wakil Ketua Komisi III DPRD kota Ambon, Elly Toisutta, Sabtu (26/3/2016).
Menurut Toisutta, komisi III DPRD kota Ambon selalu konsern jika ada persoalan-persoalan masyarakat seperti ini, tetapi diungkapkannya sampai saat ini belum ada laporan yang masuk dari Pemkot Ambon terkait kerusakan jalan tersebut.
Karena itu, Toisutta berterima kasih kepada masyarakat yang sudah mau melaporkan masalah tersebut, agar segera ditindak lanjuti.
Dijelaskan olehnya, perbaikan infrastruktur jalan tersebut akan menjadi agenda yang segera dibahas dalam pertemuan internal komisi III, kemudian pihaknya akan melakukan tinjauan ke lokasi kerusakan.
“Saya akan berbicara dengan teman-teman, untuk langsung on the spot lapangan dan melihat titik-titik kerusakan,“ janji Toisutta.
Politisi partai Golkar ini mengungkapkan, perbaikan infrastruktur akses jalan menuju negeri Ema menjadi persoalan yang urgen, mengingat hal tersebut berkaitan dengan pemasaran hasil pertanian masyarakat pegunungan di kecamatan Leitimur Selatan untuk dipasarkan ke kota Ambon.
“Jadi infrastruktur ini mesti segera diperbaiki supaya mereka yang di gunung bisa masuk ke kota untuk membawa hasil dagangan-dagangan,“ cetus wanita berkacamata ini.
Selain itu menurut Toisutta, ada juga tren baru dari masyarakat kota Ambon terutama di musim buah-buahan seperti saat ini yang memilih berburu langsung buah-buahan segar ke sentra-sentar pertanian.
”Jadi buah–buahan ini sudah jarang dijual di pasaran karena pembeli lebih senang untuk bergerak kedesa-desa untuk membeli komoditi hasil pertanian desa tersebut,“ urai Toisutta.
Selanjutnya Toisutta menyatakan, setelah mengumpulkan informasi dalam tinjauan lapangan, maka kemungkinan pihaknya akan menganggarkan dana perbaikan infrastruktur tersebut, dalam APBN-Perubahan.
“Nanti setelah teman-teman turun lapangan, kemungkinan Kita akan masukan anggarannya ke APBD-P,” tandasnya. (NK)
