ASTINDO Fair Targetkan Dikunjungi 100 Ribu, Transaksi 150M
http://www.beritamalukuonline.com/2016/03/astindo-fair-targetkan-dikunjungi-100.html
BERITA
MALUKU. ASTINDO Fair 2016 di Assembly Hall Jakarta Convention Centre
(JCC) rupanya banjir penonton. Baik inbound, maupun outbond
dipromosikan di salah satu pameran pariwisata terbesar di Indonesia
itu, sejak 25 hingga Minggu 27 Maret 2016.
Animo
orang Jakarta untuk kebutuhan berlibur tetap tinggi dan terus
meningkat dari waktu ke waktu. Ada yang bergeser dari persepsi orang
tentang wisata. Tidak lagi dianggap sebagai life style saja, tapi
sudah menjadi basic need, kebutuhan dasar setiap orang.
Dibuka
dengan Tari Mayang Kencana dari Kalimantan Selatan dan tarian asal
Taiwan yang menggambarkan berbagai macam kebudayaan yang ada di sana.
Elly Hutabarat, Ketua Astindo mengatakan dari tahun ke tahun Astindo
semakin ramai dan membangun gairah pariwisata domestik maupun
internasional.
"Ini
tahun keenam Astindo Fair 2016, kami optimis dapat menembus angka
pengunjung hingga 100 ribu dengan jumlah transaksi hingga Rp 150
miliar," ujar Elly dalam sambutan resminya.
Berbagai
penawaran terbaik yang dihadirkan di Astindo Fair tahun ini ada dari
maskapai internasional, wisata domestik, dan mancanegara. Untuk
wisata inbound, pengunjung ditawarkan biaya fantastis liburan ke
Lombok selama 3 hari mulai harga Rp 2.250.000.
Dari
sektor penerbangan, Astindo Fair 2016 menghadirkan promo dari 13
maskapai internasional ternama. Turut berpartisipasi pula sejumlah
badan promosi pariwisata dari berbagai negara yang memperkenalkan
keunikan destinasi, termasuk atraksi wisata baru dan menarik. Di
antaranya China, Fiji, Guilin, Jepang, Korea, Taiwan, New Zeland,
Filipina, Turki, termasuk Indonesia.
Pameran
perjalanan terbesar di Indonesia itu juga menghadirkan paket wisata
domestik. Terdapat 10 destinasi yang ditawarkan oleh pameran wisata.
Koordinator Public Relation, Dyah Permatasari mengatakan, 10
destinasi domestik yang ditawarkan merupakan tempat yang dipromosikan
oleh Kementerian Pariwisata. Sebab, pameran wisata destinasi domestik
ini memang untuk membantu pariwisata di Indonesia.
"Kita
juga ada destinasi domestik yang kita tawarkan yaitu, Danau Toba,
Tanjung Kelayang, Kepulauan Seribu, Tanjung Lesung , Borobudur, Bromo
Tengger Semeru, Mandalikai, Wakatobi, Labuhan Bajo, Morotai,"
ujar Dyah.
Untuk
Airlines Domestik, Indonesia mengirimkan Garuda Indonesia. Sedangkan
luar negeri ada Singapore Airlines, Emirates, Cathay Pacific, China
Airlines, All Nippon Airways, Eva Air, Malaysian Airlines, Qantas
Airways, Qatar Airways, dan Thai Airways.
Selain
di JCC, Astindo Fair juga diselenggarakan di Surabaya 17-20 Maret di
Atrium Grand City Mall Surabaya. Tentunya dengan acara ini menarik
minat masyarakat untuk berwisata. Deputi Pengembangan Pemasaran
Pariwisata Nusanta Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuty
mengatakan transaksi pariwisata menggunakan kartu kredit dan debit
meningkat drastis tahun ini.
Menurut
Esthy, Indonesia memiliki banyak destinasi pariwisata yang
menakjubkan. Oleh karena itu dia meminta kerja sama Astindo Fair
untuk turut mempromosikan destinasi tersebut.
"Penjualan
destinasi domestik dan mancanegara harus proporsional, antara bisnis
dan domestik," ujar Esthy.
Ini
merupakan kali ke-6 pameran wisata Astindo Fair digelar. Berlokasi di
Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta
Pusat, peserta pamerannya adalah 13 maskapai internasional dan
puluhan agen travel serta badan pariwisata dari berbagai negara
seperti China, Selandia Baru, Korea, Jepang, Thailand, Turki dan
masih banyak lagi.
"Beragam
paket tujuan wisata domestik dan produk dan jasa ditawarkan dengan
harga yang menarik. Pada pengunjung juga dapat memperoleh informasi
mengenai destinasi dalam negeri serta tren wisata," ujar Ketua
Pelaksana Astindo Fair 2016, Rudiana.
Menpar
Arief Yahya terus mendorong lebih banyak kegiatan travel mart atau
aktivitas selling seperti ini di dalam negeri. Terutama inbound, dari
satu kota ke kota lain di Indonesia, seperti Jakarta ke banyak
destinasi menarik di Indonesia Tengah dan Timur.
“Domestic
market kita besar sekali, tahun 2015 saja ada 255 juta pergerakan,
lebih besar dari jumlah penduduk Indonesia. Nanti dengan metode baru
yang kami buat, pergerakan itu bisa dipelajari lebih detail,” jelas
Menpar Arief Yahya.
Metode
penghitungan dan analisa baru yang akan diterapkan Arief Yahya
menggunakan gadget. Penetrasi pasar handphone di Indonesis itu luar
biasa besar, hampir semua orang sudah pegang HP. Karena itu, provider
bisa diajak bekerjasama untuk mendeteksi pergerakan penduduk dari
satu lokasi ke lokasi yang lain.
“Inilah
yang disebut wisnus, wisatawan nusantara, Dan bisa dilihat setiap
hari, sehingga kita tahu apa yang menjadi gula? Sehingga semut pada
berhamburan datang,” jelas Arief Yahya.