Jembatan Repo-Repo, Atraksi “Cinta” Hubungan Kukar dengan Pulau Kumala | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Jembatan Repo-Repo, Atraksi “Cinta” Hubungan Kukar dengan Pulau Kumala

BERITA MALUKU. Ada terobosan keren yang patut diacungi jempol dari Rita Widyasari, Bupati Kutai Kartanegera (Kukar), Kaltim. Dia meresmikan jembatan untuk jalan kaki yang menghubungkan Kukar dengan Pulau Kumala, delta yang berada di tengah-tengah sungai Mahakam itu. 
 
Penghubung yang langsung ngetop dan tempat strategis anak-anak muda mangkal di atas bentang sungai itu dia namai Jembatan Repo-Repo. 
 
"Jembatan ini diharapkan mampu mendongkrak wisatawan ke Pulau Kumala sekaligus menjadi lahan untuk mendapatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah). 
 
Ke depan, Kukar tidak lagi mengandalkan sektor migas dan batubara, yang harganya cenderung turun dan potensi nya beransur-ansur menurun setiap tahun. Kami mulai mengandalkan sector pariwisata," ujar Rita. 
 
Apa arti Repo-Repo itu? Bahasa Kutai, maksudnya adalah gembok. Mungkin terinspirasi dengan “gembok cinta” yang menghias jembatan penyeberangan di Sungai Siene Paris, Sungai Moscow di ibu kota Rusia, dan banyak sungai yang dijadikan tempat “berjanji” sehidup semati kedua mempelai selepas melangsungkan akad nikahnya. 
 
Prosesinya, biasanya masih menggunakan gaun pengantinnya, terus di atas jembatan itu, mengalungkan gembok yang sudah ditulis nama kedua pasangan itu, dikunci, dan kedua kuncinya di lempar ke bawah, ke dalam arus sungai yang dalam. 
 
Pesannya, biarlah kunci itu hilang entah ke mana. Tetapi gembok cinta tetap terkunci, selama-lamanya, sehidup semati. Menurut Rita, jembatan repo-repo ini kelak juga akan menjadi bukti cinta antar dua sejoli yang akan terpasang selama-lamanya, mirip dengan di Eropa. 
 
"Awalnya saya mau menamakan jembatan cinta tapi saya pikir-pikir, itu kok sama dengan jembatan yang di Paris. Kok sepertinya sudah habis ide dan kreativitas saja? Harus mencontek mentah-mentah. Lalu saya pakai bahasa Kutai, tercetuslah repo - repo yang artinya gembok, dan ini pas karena saat peresmian jembatan juga bersamaan dengan hari ulang tahun pernikahan saya ke-15," ujar Rita. 
 
Usai memotong pita, Bupati Rita dan Wakil Bupati Edi Damansyah, secara simbolis seluruh pejabat unsur Muspida Kukar memasang gembok cinta, tepat di tengah-tengah jembatan repo-repo. 
 
Pulau Kumala memiliki beberapa wahana Pariwisata. Seperti go kart, kuda-kudaan, menyelam, memancing di pulau yang indah tersebut. Selain itu, Rita juga juga meninjau kampung bahasa Inggris tepatnya English Island di Lamin Etam. Didampingi ratusan ratusan pelajar Tenggarong, perkampungan tersebut menarik karena berada di di tengah-tengah Pulau Kumala. 
 
Selain itu, Pulau Kumala juga memiliki pemancingan yang letaknya di eks resort Kumala. Lebih lanjut Rita mengatakan, dengan dibukanya jembatan repo-repo untuk umum menuju pulau Kumala, maka Pemkab Kukar memiliki harapan baru untuk pariwisata di Kabupaten Kukar, dan juga sebagai sarana untuk mendapatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Kukar. 
 
Sejak Selasa (22/3) kemarin, warga bisa berkunjung ke Pulau Kumala melalui Jembatan Repo-repo. Menurut Ketua Forum Kukar Sehat (FKS), Abrianto Amin, di Pulau Kumala terdapat sejumlah wahana bisa dinikmati pengunjung. Seperti kolam pesut untuk pengunjung bermain RC Boat atau speedboat remote. DPRD Kukar juga menyambut sumringah keputusan Bupati Rita membangun jembatan untuk tujuan Pariwisata. 
 
Kami merasa bangga dengan adanya jembatan penyeberangan ke Pulau Kumala yang diberi nama Jembatan Repo-repo atau Bahasa Kutai, artinya Jembatan Gembok. Memang ini menjadi konsep unik dalam upaya memancing kehadiran wisatawan berkunjung ke Pulau Kumala. Harapan kami, Jembatan Repo-repo bisa mengangkat Pulau Kumala supaya semakin dilirik pengunjung,” kata Ketua DPRD Kukar, Salehuddin Sfil dalam keterangan resminya saat menghadiri acara peresmian jembatan tersebut. 
 
Keberadaan Jembatan Repo-repo juga harus mampu mendorong sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait di Pemkab Kukar, bersemangat dalam menggali berbagai sumber pendapatan asli daerah (PAD) lainnya. Mengingat selama ini Pemkab Kukar juga telah memiliki sejumlah aset daerah, itu diharapkan tidak menggerogoti keuangan daerah.

Jumlah aset besar di Kukar, jangan sampai menggerogoti anggaran. Tapi sebaliknya, harus memberikan kontribusi pada PAD. Kami di DPRD siap mendukung secara penuh untuk kebijakannya, sepanjang itu benar-benar bisa menyumbang PAD. Bahkan harus bisa mendatangkan multiplayer efek bagi perekonomian masyarakat Kukar,” urai Salehuddin.

Politisi Partai Golkar ini juga menyarankan, Pemkab Kukar terus menggandeng swasta dalam pengelolaan aset. Dengan catatan, kerjasama itu memberikan kontribusi jelas kepada kas daerah. Sebab catatan dewan, selama ini dengan aset mencapai Rp 400 miliar lebih, ternyata hanya bisa menyumbang ke PAD sebesar Rp 500 juta per tahun. 
 
Nah dengan semangat bupati dan wakil bupati serta jajarannya kini, saya yakin PAD Kukar ke depan bisa meningkat. Terutama dari sektor pariwisata, salah satunya Pulau Kumala ini,” katanya. 
 
Menpar Arief Yahya menyambut baik peresmian atraksi baru “jembatan cinta” penghubung Kukar dengan Pulau Kumala itu. Dia juga senang, jika Pemkab Kukar semakin serius menggarap sector pariwisata, sebagai panglima. Dia meyakinkan, investasi di sector pariwisata, jika serius dan dipikirkan tepat, akan mendongkrak devisa yang pasti menghidupkan ekonomi lokal. 
 
CEO yang menjadikan pariwisata sebagai sector prioritas itu, bisa dilihat dari dua indicator. Apakah posisi Kadispar sudah dipilih pejabat terbaik di sana? Apakah alokasi sumber daya, termasuk budgeting juga sudah diarahkan ke pariwisata?” ucap Menpar Arief Yahya, yang sering menyebut Bupati, Walikota dan Gubernur itu dengan istilah Chief Executive Officer (CEO) itu. 
 
Mantan Dirut PT Telkom ini membenarkan statemen Bupati Rita, bahwa pariwisata akan segera menggeser komoditas andalan lain yang menghasilkan devisa. Lihat saja Oil and Gas, 2013 capaian USD 32,6 Miliar, 2014 masih USD 30 Miliar, 2015 tinggal USD 18,9 Miliar. Batubara yang menjadi andalan Kaltim juga decline, 2013 tercapai USD 24,5 Miliar, lalu 2014 masih USD 20,8 Miliar, dan 2015 tinggal 16 Miliar. 
 
Coba bandingkan dengan pariwisata, 2013 masih USD 10 Miliar, 2014 naik 11 M, tahun 2015 menjadi USD 12 M,” ungkap Arief Yahya.
Pariwisata 88480496793402595
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks