Ketersediaan Air Bersih di Ambon Menurun Drastis

BERITA MALUKU. DPRD Kota Ambon memprihatinkan ketersediaan air bersih guna memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah ini dengan meminta Pemkot setempat segera memutuskan langkah penangana strategis.

"Keterbatasan air bersih ini juga disebabkan berkurangnya kawasan penyerapan air baku karena dialihfungsikan sebagai permukiman," kata Wakil Ketua DPRD Kota Ambon Rustam Latupono di Ambon, Senin (11/1/2016).

Karena itu, Dinas Tata Kota hendaknya selektif menerbitkan izin membangun rumah (IMB) kepada masyarakat, terutama di kawasan - kawasan penyerapan air baku.

"Musim panas belum apa - apa. Namun, masyarakat saat ini semakin meresahkan ketersediaan air bersih karena debitnya menurun dratis, terutama di sumur - sumur warga," ujarnya.

Dirinya menyarankan perlunya dilakukan penghijauan sebagai alternatif mengembalikan fungsi kawasan penyerapan air baku.

"Kami diinformasikan bahwa ketersediaan air bersih saat ini di Kota Ambon hanya tingga 40 persen untuk memenuhi kebutuhan lebih dari 400.000 penduduk setempat," tandasnya.

Akibatnya, menurut Rustam, penyaluran air bersih oleh PDAM dilakukan secara bergilir setiap tiga kali sehari, menyusul awalnya setiap hari.

"Pastinya menimbulkan keresahan bagi masyarakat karena kebutuhan air bersih sangatlah fital dan sesegera harus ditangani," katanya.

Dia menyarankan Pemkot idialnya membuat sumur - sumur resapan untuk menjawab kebutuhan air bersih masyarakat.

"Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) teknis hendaknya memiliki visi yang strategis untuk disampaikan kepada Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy guna memutuskan program penanganan," ujar Rustam.

Dia juga merujuk debit air di lima sungai utama di Kota Ambon yang semakin menipis sehingga menghambat berbagai aktivitas masyarakat.

"Saatnya harus diprogramkan penanganan strategis untuk menjawab keterbatasan air bersih yang setiap tahun dikeluhkan masyarakat Kota Ambon saat musim kemarau," kata Rustam Latupono.