Wanita Buruk Rupa Dimakamkan Setelah 150 Tahun Meninggal Dunia | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Wanita Buruk Rupa Dimakamkan Setelah 150 Tahun Meninggal Dunia

BERITA MALUKU. Julia Pastrana yang merupakan wanita asal Meksiko ini mendapat julukan sebagai "wanita paling buruk rupa di dunia" dan dirinya harus dimakamkan setelah 150 tahun setelah kematiannya. Pastrana semasa hidupnya melakukan tur keliling dunia dalam komunitas sirkusnya, dirinya bisa masuk ke komunitas sirkus karena rupanya yang aneh dan berbeda dari manusia-manusia pada dasarnya.

Julia Pastrana lahir di Meksiko pada tahun 1934 dan dirinya terkena penyakit yang bernama hypertrichosis, penyakit tersebut merupakan penyakit yang pertumbuhan rambut secara tidak wajar yang berlebihan di tubuh serta dirinya juga terkena penyakit gingival hyperplasia yang merupakan pertumbuhan gusi secara berlebihan.

Kedua penyakit yang diderita oleh Pastrana itu membuat dirinya mempunyai rahang yang sangat tebal dan mempunyai cukup banyak rambut di daerah wajah. Pastrana selama hidupnya diberi julukan oleh orang-orang sebagai wanita kera atau wanita beruang.


Pastrana bertemu seorang pria yang merupakan seorang pemimpin sirkus pada tahun 1950. Theodore Lent yang merupakan pemimpin sirkus tersebut mengajarkan Pastrana untuk bernyanyi dan menari agar dirinya bisa ikut serta dalam acara sirkus yang digelar pada Amerika Serikat dan Eropa. Theodore Lent pun menikahi Pastrana sebelum memulai perjalanannya bersama Pastrana untuk keliling dunia bersama sirkusnya.

Namun, Pastrana harus meninggalkan dunia pada tahun 1960 tepatnya di Moskow, Rusia. Pastrana meninggal ketika melahirkan putranya yang juga mewarisi penyakitnya dengan memiliki wajah serupa dengannya. Tetapi, putranya tersebut ikut meninggal setelah beberapa hari dirinya meninggal.

Tetapi, Theodore Lent yang merupakan suami Pastrana ini justru mengawetkan tubuh istri dan anaknya untuk dijadikan sebuah pertunjukan dalam sirkusnya. Setelah beberapa tahun, jasad istri dan anaknya tersebut berpindah-pindah tangan sampai akhirnya berakhir di tangan Universitas Oslo yang berada di Norwegia.

Gubernur Sinaloa, Mario Lopez yang telah berhasil melobi jasad Pastrana dan putranya tersebut untuk dipulangkan ke kampungnya untuk dimakamkan. Lopez mengaku bahwa Pastrana adalah sosok wanita yang sangat kuat, coba bayangkan bagaimana kejamnya perlakuan dan ejekan orang lain terhadap Pastrana, tetapi dirinya selalu berhasil mengatasinya.


Ketika jasad Pastrana dan anaknya tiba di Sinaloa pada hari selasa, semua penduduk lokal berbondong-bondong ingin memberikan penghormatan terakhir untuk Pastrana sebelum dimakamkan. Pastrana dimakamkan dengan sangat indah, peti Pastrana penuh berisi dengan mawar putih.

Laura Anderson yang merupakan seorang seniman Meksiko ini mengatakan bahwa acara pemakaman Pastrana sangatlah indah dan ternyata seniman Meksiko ini ikut campur tangan saat memulangkan jasad Pastrana ke Meksiko. (PW)
Aneka 4507077557537094928
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks