Memprihatinkan! Hanya Satu Guru Aktif Mengajar di SD Negeri Kilo Tujuh Bursel
http://www.beritamalukuonline.com/2015/02/memprihatinkan-hanya-satu-guru-aktif.html
Namrole - Berita Maluku. SD Negeri Kilo Tujuh, Desa Labuang, Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan (Bursel) memprihatinkan, sebab kekurangan jumlah tenaga guru. Akibatnya, anak didik yang mengenyam pendidikan di sekolah ini terancam tak memiliki bekal ilmu yang cukup di kemudian hari.
Salah satu orang tua murid kepada Berita Maluku, Senin (9/2/2015) menyebutkan, daftar tenaga guru pada SD Negeri Kilo Tujuh total berjumlah enam orang, namun nyatanya hanya seorang guru yang diketahui selalu aktif menjalankan tugas rutin mengajar di sekolah, sementara lima tenaga guru lainnya tidak.
“Kita apresiasi untuk satu tenaga guru, Rena Hukunala, tapi lima guru lainnya harus diberikan sanksi karena tidak menjalankan tugas dengan benar. Mereka itu mungkin cuma makan gaji buta saja,” kata Nurlatu, orang tua siswa di Dusun Kilo Tujuh- Desa Labuang.
Menurutnya, selama tahun 2014, proses belajar-mengajar di sekolah yang berjalan, itupun karena Hukunala seorang diri menghandle seluruh siswa, mulai dari siswa kelas satu hingga siswa kelas enam.
Para orang tua murid meminta Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olaraga Kabupaten Buru Selatan secepatnya menyikapi kondisi kekuranga tenaga pendidik ini, sekaligus memberi sanksi kepada para guru yang tak taat aturan.
“Bila pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Buru Selatan tidak cepat menindaklanjutinya, maka hancurlah sudah SD Negeri Kilo Tujuh. Dan anak-anak kita akan terancam tak punya masa depan yang cerah,” ingatnya. (R/e)
Salah satu orang tua murid kepada Berita Maluku, Senin (9/2/2015) menyebutkan, daftar tenaga guru pada SD Negeri Kilo Tujuh total berjumlah enam orang, namun nyatanya hanya seorang guru yang diketahui selalu aktif menjalankan tugas rutin mengajar di sekolah, sementara lima tenaga guru lainnya tidak.
“Kita apresiasi untuk satu tenaga guru, Rena Hukunala, tapi lima guru lainnya harus diberikan sanksi karena tidak menjalankan tugas dengan benar. Mereka itu mungkin cuma makan gaji buta saja,” kata Nurlatu, orang tua siswa di Dusun Kilo Tujuh- Desa Labuang.
Menurutnya, selama tahun 2014, proses belajar-mengajar di sekolah yang berjalan, itupun karena Hukunala seorang diri menghandle seluruh siswa, mulai dari siswa kelas satu hingga siswa kelas enam.
Para orang tua murid meminta Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olaraga Kabupaten Buru Selatan secepatnya menyikapi kondisi kekuranga tenaga pendidik ini, sekaligus memberi sanksi kepada para guru yang tak taat aturan.
“Bila pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Buru Selatan tidak cepat menindaklanjutinya, maka hancurlah sudah SD Negeri Kilo Tujuh. Dan anak-anak kita akan terancam tak punya masa depan yang cerah,” ingatnya. (R/e)