Empat SST Dikerahkan Amankan Bentrok Pelauw-Kailolo
http://www.beritamalukuonline.com/2014/02/empat-sst-dikerahkan-amankan-bentrok.html
Ambon - Berita Maluku. Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease mengerahkan dua SST Shabara dan Dalmas Polri dibantu dua SST dari unsur TNI-AD untuk mengamankan bentrokan antara warga Kailolo dan Pelauw, Kabupaten Maluku Tengah.
"Kami sudah menempatkan aparat keamanan sebanyak empat SST untuk menjaga keamanan dan ketertiban di perbatasan wilayah dua negeri bertetangga di Kecamatan Haruku yang terlibat bentrokan tersebut," kata Kapolres AKBP I Putu Bintang Juliana di Ambon, Jumat (14/2/2014).
Ia mengatakan aparat masih menyelidiki persoalan yang menjadi pemicu bentrokan itu, yang mengakibatkan seorang warga tewas, lima orang menderita luka-luka ringan dan berat serta enam rumah warga terbakar.
Insiden tersebut, kata Kapolres, terjadi pada Kamis (13/2) subuh sekitar pukul 04.30 WIT sehingga membuat warga Pelauw yang kebanyakan masih terlelap berlarian.
Bentrokan mengakibatkan seorang warga yang diketahui bernama Eko Marasabessy meninggal dunia akibat terkena tembakan, dan beberapa warga lainnya luka ringan dan berat akibat terkena peluru, serpihan bom maupun luka potong.
Warga yang luka-luka di antaranya Yusuf Tuasikal, Pattyhena Latuconsina, Abdullah Tualeka, serta Deden dan Didin Marasabessy.
Di antara mereka ada yang luka terkena parang di bagian punggung, tertembus peluru dan serpihan bom di paha dan lengan.
Bintang menyatakan polisi juga masih melakukan pendataan korban dan kerusakan matrial berupa rumah-rumah warga yang rusak karena terbakar.
"Dukungan aparat TNI-AD berama Polri untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah tersebut sangat penting karena sudah berulang kali terjadi pertikaian antara warga Pelauw dengan Kailolo, maupun pertikaian internal antara warga Pelauw sendiri," katanya. (ant/bm 10)
"Kami sudah menempatkan aparat keamanan sebanyak empat SST untuk menjaga keamanan dan ketertiban di perbatasan wilayah dua negeri bertetangga di Kecamatan Haruku yang terlibat bentrokan tersebut," kata Kapolres AKBP I Putu Bintang Juliana di Ambon, Jumat (14/2/2014).
Ia mengatakan aparat masih menyelidiki persoalan yang menjadi pemicu bentrokan itu, yang mengakibatkan seorang warga tewas, lima orang menderita luka-luka ringan dan berat serta enam rumah warga terbakar.
Insiden tersebut, kata Kapolres, terjadi pada Kamis (13/2) subuh sekitar pukul 04.30 WIT sehingga membuat warga Pelauw yang kebanyakan masih terlelap berlarian.
Bentrokan mengakibatkan seorang warga yang diketahui bernama Eko Marasabessy meninggal dunia akibat terkena tembakan, dan beberapa warga lainnya luka ringan dan berat akibat terkena peluru, serpihan bom maupun luka potong.
Warga yang luka-luka di antaranya Yusuf Tuasikal, Pattyhena Latuconsina, Abdullah Tualeka, serta Deden dan Didin Marasabessy.
Di antara mereka ada yang luka terkena parang di bagian punggung, tertembus peluru dan serpihan bom di paha dan lengan.
Bintang menyatakan polisi juga masih melakukan pendataan korban dan kerusakan matrial berupa rumah-rumah warga yang rusak karena terbakar.
"Dukungan aparat TNI-AD berama Polri untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah tersebut sangat penting karena sudah berulang kali terjadi pertikaian antara warga Pelauw dengan Kailolo, maupun pertikaian internal antara warga Pelauw sendiri," katanya. (ant/bm 10)