Kesadaran Orangtua Bantu Pendidikan Anak di Wetar Sangat Rendah

Ambon - Berita Maluku. Bumi pulau Wetar, Kabupaten Maluku Barat Daya, menyediakan kekayaan alam melimpah di laut dan di daratan. Ikan, lola, teripang, emas, gas alam cair, pala, coklat, dan hasil hutan lainnya yang bernilai ekonomis tinggi di pasaran lokal dan mancanegara dihadiahi TUHAN kepada penduduk setempat.

Ironisnya, karena kekayaan alam itu pula yang menyebabkan pola pikir (mindset) masyarakat Wetar dininabobokan, mereka apatis. Sikap hidup mereka untuk menerima perubahan dan membuat perubahan melalui sentuhan dunia pendidikan masih terkesan primitif.

’’Kesadaran orangtua di Wetar untuk menyekolahkan anak-anak mereka sangat rendah, dan memprihatinkan. Bayangkan, kalau musim pala mereka perintahkan anak-anak mereka untuk tidak sekolah, tapi naik ke hutan untuk memungut pala. Karena siswa terbatas, terpaksa sekolah diliburkan. Kalau kondisi ini tak diantisipasi, kapan anak-anak pandai, apalagi yang mau ujian nasional,’’ keluh Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Satu Atap Karbubu Thomas Letelay di Ambon, Sabtu (2/11/2013).

Karbubu, Wetar Barat, merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan Dili, ibu kota Republik Demokratik Timor Leste (RDTL). Sedihnya, lanjut Letelay, di saat siswa terbatas berikut tak memadainya ruang kelas, datang provokasi dari kepala desa dan sekretaris desa agar siswa-siswa yang ada hengkang dan sekolah di Kisar, atau Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Gedung SMP Satu Atap dipetak untuk tiga ruang: dua ruang untuk belajar, dan satu ruang lagi untuk belajar dan digunakan guru. Atap ruangan guru dibuat dari rumput ilalang mirip rumah ada penduduk Kupang, NTT.

’’Selama ini hanya satu guru PNS di SMP Satu Atap Karbubu, dan itu saya. Mestinya ada penambahan ruang kelas baru dan penambahan guru-guru PNS dalam pengangkatan CPNS tahun ini,’’ imbaunya. (bm 01/ev/mg bm 015)