Ketua DPRD Maluku Minta Dinkes Dan Satgas Kawal Proses Belajar Tatap Muka

AMBON - BERITA MALUKU. Sejumlah wilayah di Maluku sudah mulai melaksanakan proses belajar mengajar tatap muka. Namun ada juga daerah yang belum melaksanakannya, masih menggunakan sistim daring.

Namun sayangnya, untuk sekolah yang melaksanakan belajar tatap muka, dalam pelaksanaanya, ada yang tidak mematuhi prosedur yang ditentukan sesuai penerapan protokol kesehatan, seperti halnya terjadi di SD Negeri 23 Ambon, kedapatan siswa tidak menggunakan masker.

Menindalanjuti hal ini, Ketua DPRD Maluku, Lucky Wattimury meminta kepada Dinas Kesehatan dan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di masing-masing untuk mengawal hal ini.

"Kita berkeinginan agar pendidikan anak berjalan dengan baik, dan itu hanya bisa di dapati dalam proses tatap muka. Tapi jangan lupa ancaman Covid-19 tidak main-main, karena itu harus dilakukan dengan sebaik-baiknya," ujar Wattimury kepada awak media di ruang kerjanya, Selasa (12/01/2021).

Dijelaskan, sesuai zona yang dikeluarkan satuan tugas penanganan Covid-19 nasional, di Maluku tidak ada lagi zona merah, rata-rata berada zona orange, terkecuali SBT zona kuning. 

"Jadi semuanya sedang, kalau SBT resiko kecil. Tapi bukan berarti kita mengabaikan protokol kesehatan," ucapnya.

Untuk itu, dirinya berharap agar langkah belajar tatap muka yang ditempuh harus diiringi dengan pengetatan protokol kesehatan.

"Seharusnya Guru harus lebih awal melihat baik apakah seluruh protokol kesehatan sudah memenuhi atau belum. Kalau belum jangan memaksakan kehendak, karena menjadi ancaman bagi anak-anak. Ingat satu ancaman terkonfirmasi maka akan berdampak pada anak-anak lain. Dan kalau anak-anak, maka terdampak pada keluarga, dan akan memperburuk dan memperluas klaster baru," tandasnya.

Karena itu, dirinya menghimbau kepada kepala sekolah dan guru-guru yang melaksanakan kegiatan belajar tatap muka agar mengutamakan keselamatan anak-anak, dengan cara memberlakukan protokol kesehatan yang ketat. Dengan begitu tidak membuka ruang kepada penyebaran Covid-19 dilembaga pendidikan.