Transportasi, Listrik dan Jaringan Internet Masih Jadi Keluhan Masyarakat
AMBON - BERITA MALUKU. Wakil ketua komisi III, Hatta Hehanussa, mengungkapkan persoalan transportasi, jaringan listrik dan jaringan internet untuk proses pembelajaran daring ditengah pendemi Covid-19 menjadi keluhan masyarakat di 10 desa di pulau Kelang, Waisala dan Kairatu.
Keluhan ini disampaikan Hehanusa kepada awak media di kantor DPRD Maluku sepulang dari reses di Daerah Pemilihan.
Di pulau Kelang, kata dia banyak persoalan yang ada terima menyangkut transportasi konektifitas antar pulau sampai hari ini masih bermasalah. Begitu juga dermaga pelabuhan tradisional. Yang berdampak pada mahalnya barang, contohnya semen bisa mencapai 70-100 ribu/sak.
"Ini karena persoalan transpotrtasi yang membuat biaya sangat tinggi," ucapnya.
Persoalan lain, jelasnya terkait jaringan listrik dan jaringan internet dalam menunjang proses pembelajaran daring, di masa pandemi Covid-19.
Untuk jaringan listrik, dirinya sudah komunikasi dengan teman-teman di komisi II untuk membantu persoalan disana.
"Kemarin saya juga diskusi intensif dengan beberapa desa, masyarakat untuk membantu membebaskan area jaringan yang akan melewati tanaman masyarakat. Kalau bisa mereka membantu, masyarakat menuntut lampu harus menyala, tapi disisi lain masyarakat tidak membantu persoalan," cetusnya.
Masalah lain, jelasnya terkait kemiskinan yang masih tinggi, karena masih banyak rumah tidak layak huni tersebar di beberapa desa yang ada di pulau Kelang.
Untuk itu, pihaknya akan koordinasi hal ini dengan Dinas PUPR untuk membantu lewat program yang sudah ada, baik itu rehabilitasi maupun pembangunan rumah tidak layak huni.
"Itu yang akan menjadi dorongan saya terhadap hasil reses, terutama menyangkut tentang rumah tidak layak huni, dan pelabuhan atau dermaga tambatan perahu yang bisa membantu masyarakat supaya mengurangi biaya yang timbul," pungkasnya.
