Jembatan Penghubung Rumadian dan Dian Darat Bakal Dibangun Permanen | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Jembatan Penghubung Rumadian dan Dian Darat Bakal Dibangun Permanen

Ismail Usemahu
AMBON - BERITA MALUKU. Jembatan penghubung Desa Rumadian dan Dian Darat di Kabupaten Maluku Tenggara nantinya bakal dibangun permanen.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Maluku, Ismail Usemahu menanggapi permintaan Bupati Malra, M. Thaher Hanubun.

Dijelaskannya, penyebab sehingga saat ini hanya dilakukan penanganan darurat terhadap jembata yang ambruk pada Sabtu pekan kemarin itu dikarenakan APBD 2020 sudah ketok palu.

"Kita sudah ketok palu APBD 2020 kemudian pada saat kejadian itu, lagi kita bahas tahapan finalisasi RAPBD 2020, sehingga yang mendesak kita tangani darurat agar lalulintas bisa fungsional, tapi kedepan otomatis kita akan rencanakan untuk permanen, tapi untuk yang mendesak ini darurat dulu supaya kendaraan bisa jalan," terang Usemahu kepada awak media di Ambon, Rabu (4/12/2019).

Diberitakan sebelumnya, Bupati Maluku Tenggara, Muhammad Thaher Hanubun berharap Jembatan penghubung Desa Rumadian dan Dian Darat yang ambruk pada Sabtu pekan kemarin bisa dibangun secara permanen nantinya.

Harapan ini disampaikan Hanubun dikarenakan Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) hanya mengalokasikan anggaran sebesar Rp500 juta untuk jembatan yang ada di wilayah Kecamatan Manyew tersebut.

"Jangan cuma 500 juta lalu sementara, karena jembatan ini menghubungkan antar desa kalau bisa permanen," ujar Bupati kepada awak media di Ambon, Senin (02/12).

Dijelaskannya, untuk tahap awal berdasarkan koordinasi dengan Kepala Dinas PUPR Maluku, Ismail Usemahu, sudah diturunka tim untuk meninjau lokasi ambruknya jembatan.

"Pak Mail sudah menyampaikan, stafnya sudah turun menangani," ungkapnya.

Dirinya mengakui, jembatan penghubung Desa Rumadian dan Dian Darat sudah berumur tua karena dibangun pada tahun 1952. "Jembatan ini pindah dari jembatan Watdek, jadi besi rangka itu dipindahkan kesana, lalu dicat saja untuk menutup besi yang sudah karat. Apalagi jembatan ini sudah lama (tua), sehingga gampang untuk ambruk,"tandasnya.

Untuk itu, dirinya kembali menegaskan kepada Pemda Maluku untuk dalam pelaksanaannya jembatan ini dibangun secara permanen.

Akibat ambruknya jembatan ini, kata Hanubun, aktifitas masyarakat dan juga transportasi darat lumpuh.

"Jadi semua masyarakat di peesisir barat melewati jembatan tersebut. saat ini masyarakat hanya bisa menggunakan ketiting, baik itu untuk berdagang, menjual ikan, berarti anggarannya bertambah, harga ikan mungkin tambah mahal," tandasnya.

Sekedar tahu, Jembatan di desa Rumadian, kecamatan Manyeu, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) roboh, Sabtu (30/11).

Jembatan kerangka baja ini menghubungkan jalur transportasi dari kecamatan Kei Kecil Barat (KKB) dengan kecamatan Manyeu. Robohnya jembatan melumpuhkan akses transportasi menuju dua kecamatan tersebut.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. Belum diketahui penyebab robohnya jembatan Rumadian, namun diduga akibat termakan usia. Robohnya jembatan, pengguna kendaraan bermotor terpaksa harus mencari jalan alternatif lain.

Warga dari kecamatan Kei Kecil Barat maupun warga di wilayah kecamatan Manyeuw harus melalui jalur laut atau memutar dengan jarak relatif jauh melewati jalan utama menuju Bandara Karel Sadsuitubun, Langgur.
Pemprov 7218059389561890784
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks