Golkar Serahkan Penentuan Balon Kepada Assagaff
http://www.beritamalukuonline.com/2017/11/golkar-serahkan-penentuan-balon-kepada.html
"Kalau penentuan pasangan balon wagub kita serahkan kembali kepada calon petahana, tentunya ia akan merasakan dan meyakini bahwa pemerintahan ini masih ada kerjasama yang baik antara gubernur dengan wagub," kata pengurus DPD Partai Golkar Maluku, Richard Rahakbauw di Ambon, Senin (27/11/2017).
Karena itu Golkar telah bertekad bulat kalau seluruh DPD I dan II menyarankan calon wagub dipilih petahana selaku ketua DPD Partai Golkar karena beliau lebih mengetahui kerja sama yang baik kira-kira dengan siapa.
"Siapa pun yang terpilih nanti, apakah Edwin Adrian Huwae, Andreas Rentanubun atau siapa saja figurnya sebentar nanti ketua DPD menggandeng mereka sebagai balon wagub untuk berdampingan, dan kita yakin serta percaya pasti akan menang," tandas Richard.
Sekarang tergantung kalau Partai Demokrat yang telah memberikan rekomendasi kepada pasangan Assagaff-Andreas. PKS juga menghendaki demikian, itu dikembalikan kepada kepada Said Assagaff untuk menentukan.
Karena sampai sekarang ini belum ada pengumuman dari calon petahana yang notabene adalah ketua DPD Partai Golkar siapa yang mendampinginya.
"Karena itu kita berharap semua pihak bisa menunggu saja sampai ada keterangan pers secara terbuka siapa yang terbaik yang bakal dipilih," ujarnya.
Jadi, kata dia, rekomendassi Partai Demokrat kepada pasangan Assagaff-Andreas belum bisa dikatakan final, karena dikembalikan lagi kepada ketua DPD Golkar untuk memilih siapa yang terbaik.
Sekretaris Majelis Daerah DPD Partai Demokrat Maluku, dr Elvyana Pattiasina yang dihubungi secara terpisah menjelaskan, partainya memberikan dukungan rekomendasi secara paket kepada pasangan Assagaff-Andreas.
"Kalau calon gubernur petahana pada akhirnya memilih pasangan balon wagub lain, itu merupakan kewenangan DPP Partai Demokrat nantinya untuk mengambil sikap," katanya.
Yang jelas partai sudah memberikan dukungan politik kepada pasangan balon kepala daerah secara paket sesuai mekanisme yang berlaku dan bila memang nantinya kebijakan dari petahana sendiri mau memilih siapa, maka itu tergantung keputusan DPP.
"Jadi kalau pasangan balon wagub lain yang dipili lalu rekomendsasinya dinyatakan batal atau tidak, itu adalah kewenangan DPP Partai Demokrat," tegas Elvyana.
