Pemda Maluku Koordinasi Infrastruktur Jalan dan Sungai yang Rusak Diterjang Banjir | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Pemda Maluku Koordinasi Infrastruktur Jalan dan Sungai yang Rusak Diterjang Banjir

Pemukiman warga yang longsor di desa Alang, Jumat (16/6/2017)
BERITA MALUKU. Beberapa minggu belakang ini, hampir sejumlah wilayah di Maluku diguyur hujan dengan intensitas tinggi, sehingga mengakibatkan sejumlah infrastruktur jalan dan sungai hancur akibat diterjang banjir. 

Menindaklanjuti hal tersebut, Pemerintah Daerah Provinsi Maluku telah melakukan koordinasi dengan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah IX Maluku & Maluku Utara, serta Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku untuk memperbaiki sejumlah infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak diterjang banjir.

“Sementara ini kepala Balai Wilayah Sungai dan Balai Jalan lagi di Jakarta untuk memproses jembatan yang rusak dan putus, dan jalur sungai yang mengalami perpindahan arah,” ujar Gubernur Maluku, Ir. Said Assagaff kepada wartawan di kantor Gubernur Maluku, Selasa (20/6/2017).

Dirinya menegaskan kepada Kepala BPJN dan BWS agar secepatnya menyampaikan hal ini kepada Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) dan Dirjen agar secepatnya menindaklanjuti hal ini. Sehingga jalan, jembatan dan talud yang rusak secepatnya diperbaiki.

Selain itu, Assagaff juga meminta kepada Bupati Buru Ramli Umasugi untuk secepatnya membuat laporan terkait kerusakan ribuan sawah yang diterjang banjir.

Dirinya mengakui dalam beberapa minggu terjadi diterjang hujan dengan itensitas yang tinggi. Sehingga membuat hampir seluruh wilayah di Maluku terjadi banjir dan lonsgor. Salah satunya di Negeri Alang, Kecamatan Leihitu Barat, Maluku Tengah.

“Sekarang disana sudah ada alat berat untuk membersihkan material longsor, begitu juga di pulau seram,” pungkasnya.

Dirinya berharap kepada Bupati/Walikota agar lebih tegas dalam memberikan izin kepada masyarakat untuk membangun rumah, terutama di lereng-lereng bukit.

“Kalau lokasi yang sangat berbahaya untuk dibangun pemukiman jangan di izinkan,” tandasnya.

Assagaff juga menghimbau kepada masyarakat untuk mencari tempat pemukiman yang aman.

“Kalau hanya kurang air minum pemda bisa bangun, tapi jangan tinggal di lereng-lereng bukit, gunung yang tiap tahun berbahaya,” tuturnya.
Pemprov 3194732036242003091
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks