Fatayat NU Tetap Tolak Perkawinan Usia Dini | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Fatayat NU Tetap Tolak Perkawinan Usia Dini

BERITA MALUKU. Fatayat Nahdlatul Ulama Indonesia tetap menyatakan sikapnya dalam menolak perkawinan anak yang usianya masih terlalu dini antara 14 tahun hingga 16 tahun.

"Saya sering ditanya dalam beberapa pertemuan, kenapa Fatayat NU menolak pernikahan anak karena mereka beralasan kalau langkah ini dilakukan untuk menutupi perzinahan atau pacaran, tetapi saya katakan kalau menikah itu bukan hanya urusan membuat anak atau menghindari sebuah kasus perzinahan," kata Ketua Umum Fatayat NU Indonesia, Anggia Ermarini di Ambon, Jumat (10/3/2017).

Penegasan Anggia disampaikan saat melantik Pengurus Wilayah Fatayat NU Maluku masa hikmad 2017-2021 yang diketuai Habiba Pellu serta Pengurus Cabang Fatayat NU Kota Ambon diketuai Khadizah Makiang.

Pelantikan tersebut juga disaksikan Dirjen Pembangunan Kawasan Perdesaan, Kementerian Pembangunan Desa dan Transmigrasi, Josua Max Jeltuwu, Gubernur Maluku Said Assagaf dan Wagub Zeth Sahubruwa.

Menurut Anggia menikah adalah membangun sebuah rumah tangga dimana seorang suami dan isteri harus paham bagaimana dia mentransfer nilai-nilai positif kepada anaknya, lalau ketika menikah di usia 14-16 tahun apakah dia mampu melakukan hal seperti itu atau tidak.

Kemudian dari sisi kesehatan, anak seusia itu belum siap secara biologis dari sisi organ reproduksinya sehingga ini menjadi perhatian fatayat NU "Soal nutrisi, di Indoensia kita termasuk urutan 17 dari seluruh warga dunia yang mempunyai masalah dengan gizi, padahal negara ini kaya sumber protein, mineral, dan karbohidrat tetapi nyatanya anak-anak Indonesia masih kurang gizi," tandasnya.

Eempat dari 10 anak di negara ini yang masih mengalami masalah kekurangan gizi, padahal ke depannya Indonesia secara keseluruhan akan mengalami puncak keemasan bonus demografi.

Jepang sudah pernah mengalami bonus demografi ketika anak-anak mudanya memiliki ukuran badan yang tinggi saat usia muda dan kinerjanya maksimal dan performa di lapangan kerja juga semakin baik.

"Anak yang kurang gizi, 20 sampai 30 tahun tidak bisa menampilkan kinerja maksimal dan menjadi beban bagi negara," ujar Anggia.

Kaum muda Fatayat NU juga diajari untuk mencintai negaranya dengan menjunjung tinggi semua kebudayaan yang ada di masyarakat dalam konsep Islam nusantara, karena keragaman ini menjadi pondasi ketika membangun agama di masyarakat.

Jadi budaya yang ada di Maluku akan menjadi pondasi membangun Fatayat NU daerah ini lebih kuat lagi, dan jangan sampai Fatayat NU keluar dari budayanya yang ada di Maluku.

kepedulian Fatayat NU terhadap kondisi perempuan dan anak menjadi perhatian utama, dimana dalam amanat kongres tahun 2015 telah ditetapkan bahwa Fatayat NU fokus terhadap masalah perempuan dan anak sehingga bagaimana fatayat mampu memberikan kontribusi untuk kebutuhan perempuan dan anak.

"Hari ini kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak luar biasa tinggi, pendidikan bagi kaum perempuan perlu diperhatikan, pernikahan dini atau anak yang kecenderungan lebih naik di perkotaan," katanya.

Kalau diteliti lebih dalam, ketika ada kasus kekerasan seksual terhadap anak bila dilihat orang tuanya menikah umur 14 tahun atau 16 tahun ini harus diperhatikan karena usia ini belum mampu membangun sebuah rumah tangga.

Sementara Ketua Pengurus Wilayah Fatayat NU Maluku, Habiba Pelu mengatakan organisasi yang dipimpinnya telah menyiapkan delapan program strategi untuk menjawab berbagai persoalan internal maupun masalah hak anak dan perempuan.

"Masalah pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak menjadi perhatian serius Fatayat NU, termasuk didalamnya penggunaan narkotika dan obat-obat terlarang yang bisa mengakibatkan berkembangnya HIV/Aids," katanya.

Program kerja yang disusun Fatayat NU Maluku ini telah disusun secara terarah dan terpadu serta bersinergi dengan program pemerintah daerah, termasuk upaya peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Aneka 7978241050668694349
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks