Bupati Halmahera Selatan Diperiksa Empat Jam

BERITA MALUKU. Bupati Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara, Bahrain Kasuba, memenuhi panggilan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Malut dan diperiksa selama empat jam dalam kasus berkibarnya bendera Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Pulau Obi pada November 2016.

"Bupati Bahrain diperiksa selama empat jam sebagai saksi terkait penaikan bendera RRT," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Maluku Utara, Kombes Pol Dian Harianto, di Ternate, Rabu (14/12/2016).

Sedangkan, mengenai pertanyaan selama pemeriksaan terkait seputar pemberian izin penaikan bendera yang terdapat gambar lima bintang dan kehadirnaya sebagai tamu diundangan.

Dian menegaskan, dengan diperiksanya Bahrain, penyidik sudah mengantongi sejumlah nama sebagai calon tersangka.

Sejumlah nama itu didapat setelah polisi meminta keterangan dari para saksi termasuk Bahrain.

"Kalau mengarah pada pelakunya sudah ada, termasuk nama tersangkanya. Hanya saja, untuk memperkuat dugaan itu, aka intensif mengumpulkan alat bukti lainya," ujarnya.

Dia menegaskan, pemeriksaan Bahrain akan dilanjutkan pemeriksaan Sekda Provinsi Maluku Utara, Muabdin Hi. Radjab maupun Gube Sedangkan, Bupati Halsel Bahrain Kasuba membantah telah memberikan izin penaikan bendera Tiongkok pada acara peletakan batu pertama pembangunan smelter PT Wanatiara Persada.

Hanya saja, dia tidak membantah kehadirinnanya di acara tersebut.

"Tidak ada pemberian izin. saya saat ini hadir sebatas tamu yang diundangan dan tidak ada maksud lain. Jadi tidak benar kalau saya disebut memberikan izin,"tandasnya.

Bahrain juga mengaku dirinya sebagai kepala daerah tidak pernah dilibatkan dalam rapat antara Pemprov Maluku Utara dengan perusahan terkait persiapan peletakan batu pertama pembangunan smelter.

"Saya perlu tegaskan bahwa tidak pernah diundang rapat oleh Pemprov Maluku Utara dan perusahan," tgasnya.