PPLP Sangat Membantu Pembinaan Atlit di Maluku

Drs Cois Nirahua

BERITA MALUKU. Setelah terpisahnya Dinas Pemuda dan Olah Raga dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Provinsi Maluku, pembinaan para atletik di Maluku lebih terfokus sehingga prestasi para atlit mulai menunjukan titik terang.

Hal ini dibuktikan dengan pelaksaan PON kemarin, dimana Maluku mampu menyabet beberapa emas pada atlit dayung dan beberapa mata atlit lainnya.

Kepala Bidang Olah Raga Dinas Pemuda dan Olah Raga provinsi Maluku, Drs Cois Nirahua kepada Berita Maluku Online menjelaskan, setelah pisah dari Dinas Pendidikan, memang ada satu lompatan prestasi pembinaan atlit di Maluku.

Kebijakan pembinaan pada tingkat pelajar disamping itu bersama-sama KONI membina atlit-atlit yang berprestasi.

“Karena itu, rumah ini kami tanam, kami rawat dan hasilnya dipakai oleh KONI,” ujarnya.

Dijelaskan, pembinaan terpusat di PPLP (Pusat Pembinaan Latihan Pelajar), dan menurutnya PPLP dinilai sebagai sebuah sarana pembinaan yang bagus karena di wadah ini hasilnya cukup bagus.

Menurutnya menyangkut tenaga-tenaga pelatih di PPLP dikoordinasikan dengan Pemerintah Provinsi dan ada target yaitu setelah mencetak atlit, masa depan mereka juga diperhatikn.

Misalnya yang baru terjadi kemarin, ada tujuh orang atlit yang setelah keluar dari PPLP berhasil menjadi tentara.

“Jadi PPLP ini sangat membantu, ada lompatan yang harus kita kejar dan karena itu diharapkan KONI secara bersama-sama dan semua stakeholder dapat membina olah raga di daerah ini. Satu hal yang paling penting adalah perlu adanya bapak angkat. Dan saat ini yang sudah kami lakukan adalah dengan Bank Mandiri,” jelas Nirahua.

Ditanya soal salah satu hal yang selama ini menyebabkan banyak atlit di Maluku dicopot oleh daerah lain karena masadepan mereka kurang diperhatikan oleh pemerintah daerah, Nirahua menjelaskan, pihaknya kini sedang berusaha untuk mengandeng pihak swasta dan BUMN/BUMD, dan saat ini salah satu BUMN yang sudah menjadi bapak angkat adalah Bank Mandiri cabang Ambon. Mumpun ia berharap pemerintah provinsi harus mengambil peran yang lebih besar untuk masalah ini.
                                 
Meski begitu, Nirahua mengatakan, pembinaan yang dilakukan saat ini bukan saja terfokus pada pembinaan olah raga ansich, tetapi juga pembinaan moral dan mental sehingga yang ditanamkan pada para atlit adalah rasa mencintai daerahnya sendiri.

"Ini dimaksudkan agar suatu ketika mereka diajak untuk panda ke daerah lain dengan bermacam tawaran, tetapi mental mereka sudah siap yaitu lebih memilih bertanding untuk daerah Maluku," terangnya. (**)