Belasan Negara Ikut Latihan Gabungan Darurat Bencana di Ambon | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Belasan Negara Ikut Latihan Gabungan Darurat Bencana di Ambon

BERITA MALUKU. Sedikitnya 18 negara mengikuti latihan gabungan penanganan darurat bencana gempa bumi dan tsunami berlangsung di Ambon, Maluku, 15 - 17 November 2017.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei, saat membuka kegiatan Table Top Exercise (TTX) Ambon Disaster Response Exercise (DiREx) 2016 di Ambon, Selasa (15/11/2016), mengatakan kegiatan internasional tersebut diikuti perwakilan dari 10 negara anggota Asean, yakni Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Kamboja, Singapura, Thailand dan Vietnam.

Sedangkan delapan negara lainnya tergabung dalam East Asia Summit (EAS) di antaranya Amerika Serikat, Australia, Jepang, Selandia Baru serta dua negara sebagai observer yakni Timor Leste dan Fiji.

"Latihan gabungan bertaraf internasional ini juga melibatkan sejumlah mitra nasional dan internasional, kementerian/ lembaga, pemerintah provinsi dan perguruan tinggi, termasuk organisasi internasional seperti Sekretariat ASEAN, AHA Center, UNOCHA, WHO, UNDP, UNESCO, FAO, WFP, UNICEF, UNHCR, UNFPA, IFRC, OXFAM, HOPE Worldwide, Save the Childreb, World Vision, Mercy Corps," ujarnya.

Menurutnya, TTX Ambon DiREx 2016 menjadi ajang uji perangkat EAS Toolkit pada fase tanggap darurat. East Asia Summit (EAS) Toolkit merupakan panduan bagi negara-negara tergabung dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur yang terdiri ASEAN dan 8 negara mitra wicara dalam bidang penanggulangan bencana, khususnya dalam tanggap darurat bencana.

Dia mengakui TTX Ambon DiREX merupakan bagian dari kemitraan Indonesia dan Australia pada penanggulangan bencana sekaligus menjadi refleksi kerjasama lebih luas antar dua negara.

"Kekuatan kerjasama digaris bawahi melalui kerjasama yang kuat, pada tingkat pemerintahan yang berbeda dan berbagai isu, termasuk penanggulangan bencana," kata Willem.

"Indonesia dan Australia sama-sama memahami dampak katastropik dari bencana alam. Kita tidak dapat mencegah tetapi dapat mengetahui bagaimana yang paling baik untuk menyediakan bantuan lintas negara dan sangat penting untuk meminimalisasi korban jiwa dalam masa tanggap darurat serta mempercepat pemulihan," katanya.

Dia menandaskan, dipilihnya Kota Ambon, Maluku, sebagai lokasi latihan gabungan karena penduduknya hidup di wilayah risiko bencana tinggi.

Sebagai salah satu tempat tujuan wisata di timur Indonesia, Ambon menjadi daya tarik turis mancanegara setiap tahun. Konteks ini juga menjadi bagian dari skenario latihan seperti pencarian WNA yang hilang pascabencana gempa bumi dan tsunami.

William sangat percaya latihan bersama tersebut akan memberikan masukan yang berharga terhadap penanganan darurat bencana yang paling efektif di setiap kawasan.

"Latihan seperti dilakukan di Ambon ini sangat penting untuk menguji asumsi dan mengeksplorasi isu-isu sehingga kita dapat belajar dan siap apabila bencana sungguh-sungguh terjadi," tandasnya.

EAS Rapid Disaster Response Toolkit mencakup tiga elemen atau perangkat, kontak penghubung pertama di setiap negara untuk permohonan atau peneriman bantuan, panduan mengenai penawaran bantuan dan daftar detail mengenai pengaturan dan kapabilitas di bidang bencana dari setiap negara pemberi bantuan.

Pengembangan perangkat yang didukung Indonesia ini dipimpin oleh Emergency Management Australia (EMA) dengan dukungan Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia.
Bencana Alam 1060884021377663932
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks