Ancaman Globalisasi dan Pola Pendekatan Ala Kodam XVI Pattimura | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Ancaman Globalisasi dan Pola Pendekatan Ala Kodam XVI Pattimura

DINAMIKA Perpolitikan Indonesia dan kehidupan berbangsa dan bernegara secara dominan diwarnai oleh nuansa globalisasi baik yang terkait isu-isu utama maupun kecenderungan-kecenderungan tertentu. Kondisi yang ada harus dapat dilihat secara serius dan bijak.

Ancaman Global harus diantisipasi sejak dini, Indonesia sebagai Negara Kepulauan terbesar dengan kehidupan berbangsa yang plural yakni Agama, Suku, etnis, ras dll harusnya menjadi simbol kemajemukan dalam sebuah persatuan yang kuat guna menghadapi globalisasi dunia.

Semangat Nasionalisme dan kebhinekaan harus dijaga dengan baik dalam bingkai NKRI.

Fenomena-fenomena globalisasi, praktis akan mempengaruhi mekanisme dan sekaligus menjadi referensi bagi orientasi kehidupan yang sifatnya tidak dapat ditolak sehingga harus dihadapi atau minimal disikapi dan disiasati. Hal tersebut terjadi karena baik isu maupun kecenderungan global yang merupakan keniscayaan, dapat memberikan pengaruh yang bersifat positif maupun negative dipandang dari kepentingan masing-masing Negara. Artinya disini respon dari masing-masing Negara atas momen globalisasi tersebut tidaklah sama atau bahkan mungkin bertolak belakang sehingga memunculkan perubahan sikap atau warna dalam hubungan antar Negara.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, ada enam ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia di masa depan. Jika enam masalah tersebut tidak dikelola dengan baik, maka bangsa Indonesia bisa mengalami konflik ataupun perang saudara yang berkepanjangan.

Enam ancaman tersebut yaitu menipisnya cadangan minyak dunia, meningkatnya jumlah penduduk dunia, berkurangnya sumber pangan, air dan energi, masalah terorisme, meningkatnya penyalahgunaan narkoba,dan persaingan ekonomi global yang ketat.

Indonesia sebagai negara ekuator yang sangat kaya akan sumber daya alam adalah warning yang patut menjadi kekhawatiran bangsa Indonesia di masa yang akan datang, karena akan banyak diincar negara lain sehingga harus dapat dikelola dengan baik dan berkelanjutan.

Kekayaan sumber daya alam di Indonesia pernah disampaikan oleh Presiden RI pertama Soekarno bahwa suatu saat nanti negara lain akan iri dengan kekayaan sumberdaya alam Indonesia. Selain itu Presiden RI Joko Widodo juga pernah menyampaikan bahwa, kaya akan sumber daya alam bisa menjadi petaka. Kondisi ini harus menjadi catatan serius semua elemen Bangsa.

Maluku Sebagai miniatur Indonesia dengan Kondisi karakteristik kepulauan dengan 1.340 pulau dan potensi sumberdaya alam yang sangat berlimpahruah baik di laut dan di darat. Sebagai daerah yang pernah mengalami konflik kemanusiaan ini mulai bangkit dari semua sisi pembangunan.

Pola pendekatan pun dalam pembangunan harus berbeda dengan daerah yang lain, budaya pela-gandong sebagai roh kekuatan antar umat beragama di Maluku. Hal ini yang kemudian menjadi Referensi Pola pendekatan Keamanan berbasis kesejahteraan yang dilakukan oleh Pangdam XVI Pattimura, Mayjen TNI Doni Monardo. 
Ditengah kondisi ancaman global, dinamika perpolitikan yg semakin memanas, semangat kebhinekaan kita pastinya diuji dan adanya proxy war upaya memecah belah persatuan antara masyarakat dan umat beragama.

"Disaat perang, TNI adalah garda terdepan mengamankan kedaulatan NKRI dan disaat Damai TNI turut berkonstribusi dalam mensejahterakan rakyat yang diimplementasikan lewat program emas biru dan emas hijau Pattimura. Sesungguhnya perang terbesar kita adalah perang melawan kemiskinan. Kemiskinan yang tinggi merupakan ancaman global yg akan mengakibatkan kesenjangan dan kecemburuan sosial antar daerah dan wilayah serta berpotensi konflik horizontal dan disintegrasi bangsa."

Kemudian Pola Pendekatan yang dilakukan dengan merangkul para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dll. Dalam setiap kegiatan pertemuan yang diinisiasi Kodam XVI Pattimura merupakan langkah-langkah strategis dalam mempererat dan memperkuat jalinan tali silahturahmi serta persaudaraan ditengah dinamika perpolitikan dan kehidupan berbangsa dan bernegara kita yang lagi menghadapi Isu-isu globalisasi yang begitu kompleks.

Kiranya Lewat program emas biru dan emas hijau Pattimura merupakan sebuah upaya membangun dan memberdayakan masyarakat guna meminimalisir tingkat pengangguran dan kemiskinan menuju Maluku dan Indonesia yang rukun, aman, damai dan sejahtera di tengah maraknya ancaman Globalisasi.

Semoga dinamika kebangsaan kita saat ini tetap berada dalam koridor yang baik dan selalu berpedoman pada falsafah Pancasila dan UUD 1945. Pastinya Kondusifitas Maluku sebagai barometer Indonesia yakni menjaga kerukunan antar umat beragama serta menjadi Motivator perdamaian dalam pendekatan keamanan dan kesejahteraan!!!

Penulis: Amrullah Usemahu, S.Pi
(Wasekjen Masyarakat Perikanan Nusantara/ Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia)
Artikel 190850891248496124
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks