Wagub Akui Sulit Turunkan Tingkat Kemiskinan di Maluku

BERITA MALUKU. Upaya Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, Said Assagaff dan Zeth Sahuburua untuk menurunkan tingkat kemiskinan di Maluku cukup sulit.

"Saya kira cukup sulit, karena kondisi geografis di Maluku ini berat untuk mengatasi kemiskinan, dimana Maluku memiliki 1.342 pulau, 11 kabupaten/kota, 118 kecamatan, 33 kelurahan dan 1.198 desa, dengan luas wilayah 712.000 meter/segi, luas lautan 658 kilometer/segi dan daratan 54 kilometer/segi. Sehingga kalau dipresentasikan, luas daratan hanya 7.6 persen, sedangkan lautan 92.4 persen dengan jumlah penduduk 1.8 juta jiwa," kata Wakil Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua, Jumat (14/10/2016).

Tingkat kemiskinan Maluku pada tahun 2016 ini masih bertengger di angka 19,18 persen, dengan rincian kemiskinan di perkotaan 7,66 persen dan desa 26,82 persen, sehingga Maluku masih berada di posisi keempat sebagai daerah termiskin di Indonesia.

Sahuburua mengakui, bahwa pemerintahannya kini terkendala dengan anggaran, dimana RAPBD Maluku hanya mencapai Rp2,5 triliun. Sedangkan dana bantuan pemerintah pusat yang diberikan dalam bentuk perimbangan keuangan pusat dan daerah, ditambah dana alokasi umum (DAU) dan dana alokasi khusus (DAK) hanya sebesar Rp1,9 triliun, sedangkan Pendapat Asli Daerah (PAD) Rp600 miliar.

"Dengan anggaran yang ada itu, Gubernur dan Wakil Gubernur dari surga pun tidak akan membangun. Ini yang menjadi tantangan berat untuk kita mengatasi kemiskinan," ungkapnya.

Data yang diperoleh dari Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa (BPM-PD), bahwa tingkat kemiskinan dari tahun ke tahun  mengalami pasang surut.

Misalnya pada Maret 2014, tingkat kemiskinan mencapai angka 19,13 persen, September 2014 mencapai 18,44 persen, Maret 2015 mencapai 19,51 persen, September 2015 mencapai 19,36 persen dan Maret 2016 sebesar 19,18 persen.

Data ini merupakan penggabungan dari tingkat kemiskinan yang ada di kota dan desa.