Di Usia ke-441, Kota Ambon Masih Perlu Dibenahi

BERITA MALUKU. Kota Ambon kini telah memasuki usia 441 tahun. Walaupun usia yang sudah tergolong tua, namun pembangunan di ibu kota provinsi Maluku masih perlu dibenahi.

Anggota DPD RI Dapil Maluku, Jhon Pieres mengatakan, sampai saat ini masih ada sejumlah desa di kota Ambon yang belum menikmati pelayanan pemerintahan dan pembangunan yang memadai, seperti infrastruktur jalan, kesehatan dan penerangan.

“Kalau saya lihat, di pusat kota Ambon sudah maju, tetapi untuk daerah pinggiran belum maju,” kata Pieres, usai mengikuti perayaan HUT kota Ambon di lapangan Merdeka Ambon, Rabu (7/9/2016). 

Untuk membenahi hal tersebut, maka pembangunan kota Ambon harus berbasis desa pinggiran, sesuai nawacita Presiden RI, Joko Widodo, yakni membangun dari pinggiran.

“Jadi sebetulnya kalau mau membangun kota harus dari pinggiran, kalau diumpakan, kita memakan bubur panas, harus dimakan dari pinggir baru ke tengah. Jadi basis pembangunan sebetulnya ada di desa, karena desa merupakan tempat berkumpul dan beraktifitasnya masyarakat,” tuturnya. 

Untuk itu, dirinya berharap kepada Wali kota – Wakil Wali kota yang terpilih nantinya harus lebih baik, dan dapat melanjutkan program yang belum dijalankan oleh kepemimpinan sebelumnya. Dan yang paling penting program yang dilaksanakan harus mendapat dukungan masyarakat.

Dirinya menilai, pembangunan yang maju terlihat dari dukungan seluruh elemen masyarakat. Dimana pemerintah kota hanya mengurusi pajak, KTP, penerangan dan kebersihan, sedangkan ekonomi dibangun oleh swasta. Hal tersebut yang masih kurang di Ambon.

“Kalau saya lihat, kelas menengah di Ambon untuk menggerakan ekonomi masyarakat kurang sekali,” sebutnya.

Untuk itu, dirinya berharap pemerintah harus menfasilitasi dan memberikan kemudahan kepada ekonomi kreatif, supaya pertumbuhan akan semakin tinggi.