Warga MBD Mengeluh, Air Fast Lakukan Pembatalan Keberangkatan Sepihak

BERITA MALUKU. Sejumlah warga asal Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) mengeluhkan pelayanan maskapai penerbangan Air Fast yang melakukan pembatalan keberangkatan secara sepihak tanpa ada pengembalian uang tiket.

"Pembatalan ini dilakukan dengan alasan salah satu calon penumpang menderita penyaki asma dan paru sehingga dikhawatirkan menular. Ironisnya, mereka juga mengatakan uang tiketnya hangus tanpa alasan yang jelas," kata seorang calon penumpang bernama Litha Tilukay, di Ambon, Selasa (30/8/2016).

Ia menuturkan, peristiwa pembatalan itu terjadi pada Jumat lalu (27/8).

Awalnya lima calon penumpang mendatangi Bandara Internasional Pattimura Ambon pukul 04.00 WIT. Salah satu di antaranya menderita penyakit asma dan paru, yang bersangkutan didampingi seorang tenaga medis langsung dibawa ke karantina bandara.

Namun, mereka akhirnya tidak dizinkan naik ke pesawat milik Air Fast tujuan Ambon-Kisar, Kabupaten MBD karena alasan penyakit calon penumpang yang dikarantina itu dikhawatirkan menular.

Pesawat Air Fast kapasitas 18 tempat duduk itu akhirnya tinggal landas tanpa lima calon penumpang yang terdiri dari empat orang dewasa dan balita.

"Pihak Air Fast mengatakan keluarga yang mengantar bisa berangkat tetapi yang sakit tidak diizinkan, maka kami memutuskan tidak berangkat," kata Litha.

Litha mengatakan keluarganya juga mengeluhkan sistem penjualan tiket pesawat dilakukan salah satu pegawai Air Fast bernama Ince melalui saudarinya, karena tidak ada agen resmi.

Sehingga harga yang tertera dalam tiket pesawat untuk orang dewasa dari Ambon tujuan Kisar hanya Rp390.000 tetapi disuruh membayar Rp500 ribu per calon penumpang.

"Anehnya lagi, harga tiket untuk anak-anak atau balita yang tertera hanya Rp70.000, tetapi kami disuruh membayar Rp500 ribu," kata Litha.