Harga Kebutuhan Pokok di Ambon Masih Normal

BERITA MALUKU. Hasil pemantauan petugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku ke sejumlah pasar tradisional di Kota Ambon, mencatat harga kebutuhan pokok masyarakat masih normal.

Pemantauan yang dilakukan di pasar Mardika, Batumerah dan Nusaniwe, Senin (8/8/2016), terlihat para pedagang masih mempertahankan harga sejumlah kebutuhan pokok.

Bahkan harga telur ayam broiler sudah bergerak turun cukup jauh, kata petugas pemantau harga dari Disperindag Provinsi Maluku Dede Banjar.

"Harga telur pada Senin(8/8) sudah menurun hingga Rp 1.700/ butir dari sebelumnya Rp2.000, bahkan awal pekan lalu harga mencapai Rp4.000/butir," ujarnya.

Sekarang ini stok telur ayam broiler cukup banyak, lanjutnya, dan dalam dua hari belakangan ini juga ada yang masuk, itu berarti harga akan turun lagi ke titik normal.

Sedangkan harga beras premium jenis Tawon dan Bulir Mas dijual Rp13.000/kg, beras medium merek dua udang dan WTJ Pinisi juga masing-masing dijual Rp12.000/kg.

Beras operasi pasar Bulog Maluku juga masih tetap bertahan yakni Rp7.900/kg, beras ketan Rp22.000/kg, gula kristal putih Rp18.000/kg, minyak goreng kemasan15/kg, minyak goreng curah Rp14.000/kg, minyak goreng Bimoli Rp15.500/liter.

Dede mengatakan, kebutuhan pokok masyarakat lain seperti terigu protein tinggi juga masih dijual dengan harga Rp12.500/kg, terigu protein sedang Rp10.000/kg, sedangkan daging sapi juga sudah turun menjadi Rp90.000/kg.

Untuk daging ayam beku Rp33.000/kg, daging ayam kampung jenis pejantan Rp70.000 hinggta Rp75.000/ekor, dan telur ayam kampung Rp3.000/butir.

Sedangkan susu kental manis merek Bendera Rp11.000/kaleng (390 gram), susu bubuk Dancow Rp43.000/dos (400 gram) dan susu bubuk indomilk Rp42.000/dos.) Dede mengemukakan, Disperindag Provinsi Maluku terus berupaya guna menekan harga di pasar Ambon dengan mengambil langkah-langkah pengamanan dengan melakukan pemantauan harga,mengevaluasi dan menganalisa pergerakan harga bahan kebutuhan pokok.

Selain itu juga melakukan koordinasi dengan pihak perhubungan laut, PT.Pelindo Cabang Ambon, perusahaan pelayaran dan PT Pelni agar memprioritaskan pemuatan bahan kebutuhan pokok masyarakat.