BMKG Ambon Ingatkan Warga Waspadai Angin Kencang
http://www.beritamalukuonline.com/2016/08/bmkg-ambon-ingatkan-warga-waspadai.html
Kepala BMKG Stasiun Pattimura Ambon George Mahubessy di Ambon, Minggu (7/8/2016), mengatakan daerah yang berhembus angin kencang adalah kabupaten Maluku Tengah maupun Buru, Buru Selatan, Seram Bagian Barat (SBB) dan Seram Bagian Timur (SBT).
Kecepatan angin 25 km/jam terjadi di kota Tual, kabupaten Maluku Tenggara, kabupaten Kepulauan Aru dan kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).
Sedangkan, kota Ambon dan kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) kecepatan anginnya 20 km/jam.
George mengemukakan kecepatan angin memengaruhi tinggi gelombang yang mencapai 2,5 meter di laut Banda, laut Seram, perairan Ambon, perairan Kepulauan Kei, perairan kepulauan Aru, pulau Babar, pulau Leti dan laut Arafura.
Disinggung kondisi cuaca, dia menjelaskan hujan dengan ringan berpeluang terjadi di kota Tual, kabupaten Maluku Tenggara maupun Kepulauan Aru dan SBT.
Kota Ambon, kabupaten Maluku Tengah maupun SBB, Buru, Buru Selatan, MTB dan MBD kondisi cuacanya berawan.
Karena itu, para nelayan yang hendak menangkap ikan diimbau tidak memaksakan diri melaut hanya dengan mengandalkan armada tradisional.
"Armada tradisional berupa perahu yang biasanya disebut ketinting tersebut tidak kuat menahan gempuran ombak setinggi 2,5 meter sehingga lebih baik mengantisipasi kemungkinan terjadinya musibah laut," tandas George.
Dia juga mengharapkan para Bupati dan Wali Kota agar mengimbau perusahaan penyedia maupun pengguna jasa transportasi laut untuk memperhatikan perubahan cuaca secara ekstrem sehingga tidak memaksakan diri berlayar.
Dalam kondisi cuaca ekstrem, Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru.
Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan.
