Provinsi Maluku Miliki 455 Daya Tarik Wisata

BERITA MALUKU. Kepala Bidang (Kabid) Produk dan Pariwisata, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Dispar EK) Provinsi Maluku, Catharina C Huwae mengakui, daya tarik wisata di Maluku mencapai 455, tersebar di 11 Kabupaten/kota Maluku.

“Daya tarik yang ada tidak kalah bagus potensi wisata yang dimiliki oleh daerah lain,” kata Huwae pekan kemarin.

Sayangnya, untuk mencapai objek-objek wisata tersebut, membutuhkan sarana dan prasarana pendukung seperti infrastruktur baik di darat, laut maupun udara. Namun nyatanya, sarana dan prasarana pendukung masih minim.

"Kita masih kalah dalam promosi, kesiapan sumber daya manusia, infrastruktur dan kendala lainnya," ungkapnya.

Menurut Huwae, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI saat ini telah memasukan wilayah Indonesia Timur dalam Koridor VI, MP3EI (Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia), diantaranya Papua, Kepulauan Maluku, Ambon, Sorong, Timika, serta Jayapura. Dimana akan dikembangkan sebagai wisata minat khusus atau special interest/thematic tourism.

"Di wilayah Indonesia timur ini akan dikembangkan wisata minat khusus, ekoturisme dengan kekuatan alam," jelasnya.

Huwae menjelaskan, wisata minat khusus ini memang baru mulai dikembangkan di republik ini. Dimana gagasan ini muncul dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Marie Elka Pangestu.

Wisata minat khusus, diartikan sebagai sarana wisata yang lebih fokus kepada ide untuk mendapatkan pengalaman yang unik dan tidak bisa didapatkan di tempat lain.

"Kita tidak pungkiri kalau dunia pariwisata saat ini memang sedang menghadapi tren perubahan paradigma dari massive tourism atau wisata massal menjadi special interest tourism atau wisata minat khusus," akui Huwae.

Oleh sebab itu, menurut dia konsep wisata minat khusus tersebut, tidak boleh lagi dipandang atau lebih fokus dikejar kuantitas. Namun terpenting dari itu yang harus dikejar adalah kualitas.