Pengadaan Kapal Riset Khusus Laut Dalam untuk Maluku Masih Dalam Proses di Bappenas

Prof. Dr. Ir. Iskandar Zulkarnain

BERITA MALUKU. Pemerintah Pusat melalu Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI Pusat) menjatahi Maluku satu kapal laut dalam untuk dua daerah di Indonesia, yakni Maluku dan Jakarta.

Menindaklanjuti hal ini, Kepala LIPI Pusat, Prof. Dr. Ir. Iskandar Zulkarnain di Ambon, Kamis (26/5/2016) mengakui, LIPI berencana mebeli dua kapal riset laut dalam, namun hal itu membutuhkan biaya cukup besar.

“Sampai saat ini pengadaan dua kapal masih dalam proses di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI,” ujar Zulkarnain.

Dijelaskan, proses pengadaan kapal dilakukan melalui Bappenas, karena membeli dua kapal dibutuhkan anggaran cukup besar. Kalau melalui Bappenas, maka akan ditawarkan kepada seluruh pemodal yang ada di dunia.

“Sekarang posisinya sudah ada di Bapenas dan sementara ditawarkan,” ucapnya. 

Sampai saat ini, pihaknya masih menunggu siapa yang nantinya menangkap peluang untuk membiyai pembelian dua kapal tersebut.

Menurutnya, kapal riset laut dalam sangat bermanfaat untuk penilitian mengungkap potensi laut dalam yang ada di Maluku maupun penilitian terkait pengembangan potensi kelautan.

Sebelumnya, anggota komisi VII DPR RI Dapil Maluku, Mercy Barends menyampaikan bahwa ada bantuan kapal riset khusus laut dalam berdasarkan proposal yang diusulkan LIPI Ambon dari hasil pertemuan bersama komisi VII DPR RI beberapa waktu lalu.

Bantuan yang diberikan karena LIPI Ambon ditetapkan sebagai pusat penilitian laut dalam, untuk itu diperlukan fasilitas penunjang seperti kapal riset khusus laut dalam.

Menurutnya, jika bantuan kapal terealisasi maka dapat mendorong Maluku menjadi pusat penilitian maritime laut dalam dan pulau-pulau kecil. Selain itu juga dapat bermanfaat bagi kepentingan yang lebih luas, seperti pengembangan riset dan terapan.