Kapal Tol Laut Kandas 9 Jam di Pulau Wamar Dobo

Ilustrasi

BERITA MALUKU. Kapal KM.Nusantara Pelangi 101 yang dioperasikan sebagai kapal tol laut dengan tugas mengangkut kebutuhan pokok masyarakat mengarungi trayek T-2 dengan rute Tanjung Perak – Kalabahi – Moa – Saumlaki – Dobo – Merauke pulang pergi dilaporkan kandas selama sembilan jam di perairan Tanjung Ular, Pulau Wamar Dobo, Kabupaten Kepulauan.

Kandasnya kapal ini diperkirakan sekirat pukul 03.00 wit Jumat (8/4/2016) dini hari.

Pantauan Berita Maluku Online, kapal berbobot 2997 gross tonnage yang memuat 29 container bahan pokok ini sejak pagi hari tak sanggup keluar dari dangkalan pulau tersebut lantaran terjerat air surut, namun sekitar pukul 15.00 wit kapal ini berhasil keluar dari dangkalan tersebut ketika terjadi air pasang, dan sementara ini sudah merapat di pelabuhan Dobo, ibukota Kabupaten Kepulauan Aru untuk membongkar muatannya.

Pihak Pemerintah Kabupaten Kepulauan Aru dalam hal ini Kepala Dinas Perhubungan Alo Tabela belum berhasil dikonfirmasi terkait kandasnya kapal yang baru pertama kali beroperasi menyinggahi pelabuhan Dobo tersebut, kendati demikian, Nahoda KM. Nusantara Pelangi 101, Agus Septianto yang dikonfirmasi langsung di atas kapal tersebut, mengatakan, kandasnya kapal ini disebabkan radar, Global Positioning System (GPS) dan peta tidak sesuai dengan kondisi alam laut Kabupaten Kepulauan Aru yang terdiri dari banyak pulau tersebut.

“Untuk itu, kapal sempat kandas, tapi untungnya kita bisa keluar dan merepat di pelabuhan Dobo. Direncanakan kita di berada di Dobo selama dua hari untuk bongkar muatan,” ujar Septianto.

Sebagaimana diketahui, setelah program Tol Laut yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dilaksanakan, sudah ada sekian kapal dioperasikan ke seluruh pelosok tanah air, namun baru dibuat 6 rute meliputi trayek T-1 hinggga trayek T-6, dimana Provinsi Maluku mendapat jatah KM.Nusantara Pelangi yang mengitari trayek T-2  dengan rute Tanjung Perak – Kalabahi – Moa – Saumlaki – Dobo – Merauke pulang pergi sepanjang 3.874 mil.

Kapal milik Perusahaan Pelayaran Nasional Indonesia ini dikhususkan untuk mengangkut kebutuhan pokok masyarakat berupa beras, terigu, minyak goreng dan aneka kebutuhan sehari-hari. Selain itu kapal ini juga mengangkut kebutuhan lain berupa semen, besi, keramik dan aneka barang untuk memenuhi kebutuhan pembangunan di daerah tertinggal. (IW-e)